Teror Bom, Antasari Sarankan KPK Lebih Intens Berhubungan dengan Polri
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar menyebut, teror kepada pimpinan atau pegawai lembaga yang pernah dipimpinnya bukan suatu hal yang baru.
Ia mengingatkan, kepada jajaran komisi antikorupsi untuk terus berkoordinasi dengan aparat Kepolisian agar memberikan pengamanan ekstra apalagi terhadap penyidik-penyidik yang tengah menangani suatu kasus.
"KPK harus koordinasi terus dengan aparat keamanan polisi harus. Apakah itu Densus, harus," kata Antasari saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 10 Januari 2019.
Menurut Antasari, teror terhadap KPK biasanya berupa fisik dan nonfisik. Ia pun tak mau menduga lebih jauh apakah teror ini berkaitan dengan kasus besar yang tengah ditangani lembaga yang sekarang dipimpin Agus Rahardjo.
"Ya kita tunggulah nanti kasus apa yang akan diungkap KPK ya. Jangan menduga- duga nanti fitnah lagi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, rumah dua pimpinan KPK diteror benda diduga bom oleh orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi dalam rentang waktu hampir bersamaan. Sekitar pukul 06.30 WIB di kediaman Agus Rahardjo di perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi diancam teror bom paralon. Petugas rumah menemukan benda mirip dengan bom paralon di depan rumah korban.
Sementara itu rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di kawasan Kalibata mendapatkan aksi teror berupa lemparan bom molotov pada Rabu pagi. Sebuah botol berisi spiritus lengkap dengan sumbu bekas terbakar ditemukan di depan rumahnya pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WIB. (mus)