- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Dua tersangka kasus prostitusi online dengan wanita binaan kalangan artis dan model, Endang Suhartini alias ES dan Tantri alias TN mengaku tidak pernah mengajak wanita 'binaan'-nya untuk dijajakan kepada para lelaki hidung belang. Justru artis dan model binaan itu yang menawarkan diri kepada tersangka.
"Tidak ngajak ya, tapi mereka menawarkan diri," kata tersangka TN di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya pada Kamis, 10 Januari 2019.
TN adalah tersangka muncikari yang diketahui mengendalikan prostitusi sekira seratus model.
Hal sama disampaikan tersangka ES, muncikari yang diketahui "membina" 45 wanita pemuas nafsu lelaki hidung belang dari kalangan artis. "Mereka kebanyakan emang mau, aku hanya berperan penghubung aja," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan bahwa kedua tersangka sudah sejak tahun 2017 melakoni bisnir lendir kelas atas itu. Jaringan prostitusi online yang dijalankan tergolong besar dan luas. "Dalam satu tahun transaksinya Rp2,8 miliar," katanya.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan, mengatakan bahwa rata-rata transaksi artis dan model yang dijajakan tersangka sudah berjalan beberapa kali. Untuk Vanessa Angel atau VA saja, selama tahun 2018 telah menerima order beberapa kali.
Hal itu dibuktikan dari jejak digital dari transaksi di telepon genggam tersangka dan diperbandingkan dengan bukti transer uang muncikari maupun VA di rekening koran. "VA ini sudah menerima kiriman 15 kali transfer dari muncikari ES, per 1 Januari (2018) sampai 5 Januari 2019," kata Yusep.
Kasus prostitusi online yang melibatkan artis diungkap Polda Jatim di salah satu hotel di Surabaya pada Sabtu siang, 5 Januari 2019. Saat itu, VA diamankan usai bertransaksi seksual di salah satu kamar hotel bersama pria yang mengencaninya. Model AS diamankan kemudian. Dalam kasus itu, polisi telah menetapkan sang muncikari, TN dan ES sebagai tersangka. (ase)
