CVR Ditemukan, Jokowi Harap Misteri Tragedi Lion Air Terang Benderang

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo memberi apresiasi terhadap kinerja tim yang berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) milik pesawat Lion Air JT 610, pada Senin pagi tadi. 

Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Maaf ke Donatur hingga Ahli Waris Korban Lion Air JT 610

Kepala Negara berharap, penemuan ini menjadi jalan untuk publik mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan pesawat Lion itu terjatuh di sekitar laut Karawang Jawa Barat. Kecelakaan itu menewaskan seluruh awak pesawat dan penumpangnya.

"Kami sangat menghargai penemuan CVR yang ditemukan Kopaska sehingga ini nanti akan lebih memperjelas kecelakaan pesawat yang kemarin ini terjadi disebabkan oleh apa. Bisa terang benderang," jelas Jokowi di Presidensial Lounge, kompleks Istana Merdeka Jakarta, Senin 14 Januari 2019.

Warga NTB Dibui akibat Sengkarut Ganti Rugi Korban Kecelakaan Lion Air

Seperti diketahui, CVR berhasil ditemukan oleh Serda Ttg Satria Margono sekitar pukul 08.40 WIB pagi tadi. Dia merupakan penyelam dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) yang digandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dengan menggunakan KRI Spica-934, CVR ditemukan pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T di perairan Tanjung Kerawang, Jawa Barat.

Menhub Budi di DPR Ungkap 9 Penyebab Tragedi Lion PK-LQP Versi KNKT

"Setelah diketahui posisi tersebut, tim penyelam dari Dislambair Koarmada I, 18 orang lengkap dengan peralatan Scuba dan tiga orang dari Kopaska, melaksanakan penyelaman di lokasi spot sesuai koordinat tersebut," kata Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro dalam keterangan tertulisnya.

KRI Spica-934 diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa 8 Januari 2019.

Kapal itu memiliki peralatan bawah air dengan teknologi canggih alat yang lengkap seperti Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP serta peralatan HIPAP yang mampu mendeteksi sinyal dari black box dari Lion JT 610.

Selain peralatan tersebut, KRI Spica-934 juga membawa ABK sebanyak 55 orang. Personel KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta peneliti sebanyak 6 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya