- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menegaskan, pihaknya butuh tiga sampai lima hari untuk memproses data cockpit voice recorder (CVR) milik Lion Air PK-LQP. CVR itu diketahui telah ditemukan Senin pagi, 14 Januari 2019.
"Setelah ditemukan CVR maka selanjutnya akan diproses, difasilitasi melalui proses pengeringan dan pengunduhan data," kata Soerjanto saat Konfrensi Pers di JICT, Jakarta.
Soerjanto mengapresiasi dan berterima kasih kepada TNI AL yang sudah menemukan CVR. Jumlah personil yang ikut dalam misi berjumlah 84 orang terdiri dari 55 awak kapal, tiga orang sosialis dari Pushidrosal TNI AL, 18 penyelam, dan delapan lainnya dari KNKT.
"Ditemukan bagian human remain (Serpihan tulang) kami akan mengambilnya dan diserahkan kepada pihak Lion Air," ucapnya.
Selain Soerjanto, Kapushidrosal TNI AL, Laksamana Muda Harjo Susmoro mengatakan, area pencarian CVR dibatasi 5x5 meter persegi. Sebelum mengangkat CVR, tim pertama-tama membersihkan puing-puing yang berlokasi di dalam dasar laut.
Bukan hanya itu, kata Harjo lokasi juga masih ditutupi lumpur setebal 30 centimeter. Oleh sebab itu, menggunakan peralatan yang di KRI Spica lumpur tersebut kemudian disedot.
"Alhamdullilah ketemu. Jadi itu sekilas tentang benda yang kami cari-cari, sudah kami temukan. Selanjutnya dari KNKT kami serahkan untuk proses lebih lanjut. Tugas kami hanya untuk menemukan," paparnya.
Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Maaf ke Donatur hingga Ahli Waris Korban Lion Air JT 610
Mantan Presiden yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah. Termasuk donatur, hingga ahli waris korban Lion Air.
