Polisi Ungkap Kesulitan Cari Pelaku Teror Rumah Pimpinan KPK

Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo diteror benda diduga bom di Bekasi, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dani (Bekasi)

VIVA – Tim gabungan masih terus menyelidiki kasus aksi teror yang menimpa kedua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. 

Siswa SMA Buat Prank Teror Bom Koja Trade Mall Bawa Nama Noordin M Top Saat Kelas Berlangsung

Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap saksi yang melihat dua orang mencurigakan sebelum kejadian aksi teror di kediaman Agus.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri BrigadirJenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, pendalaman keterangan saksi dilakukan untuk menggambarkan sketsa wajah orang yang dianggap mencurigakan tersebut.

Polisi Tangkap 6 Siswa SMA yang Prank Teror Bom Koja Trade Mall Bawa Nama Noordin M Top

Dengan pembuatan sketsa wajah, maka penyidik harus membutuhkan waktu. Sebab, penyidik membuat sketsa berdasarkan keterangan dan ingatan saksi.

"Nanti kalau sudah mendekati sempurna dan saksi menyatakan iya, baru kita pindahkan yang tulis tangan ke digital," ujar Dedi di Jakarta, Selasa 15 Januari 2019.

Dua Kali Dapat Ancaman Bom, Menara Eiffel Kembali Dikosongkan

Sedangkan untuk aksi teror di kediaman Laode, Dedi menuturkan, dengan kondisi yang gelap maka gambar di rekaman CCTV di sekitar kediaman pimpinan KPK tidak menangkap gambar dengan baik.

"Tapi kami masih berupaya lagi dengan CCTV yang lain. Karena kemampuan kamera untuk menangkap tidak sebagus harapan," katanya.

Selain membuat sketsa dan menganalisa CCTV, Dedi mengatakan, pihaknya menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi sidik jari terduga pelaku pelempar bom molotov yang dilempar ke rumah Laode.

Menurutnya, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri tengah berupaya untuk memunculkan sidik jari terduga pelaku saat ini.

"Ada beberapa kendala yang ditemui karena kejadiannya sudah terlalu banyak dari sekitar yang pegang itu. Kemudian, karena dari api disiram air, sehingga untuk memunculkan sidik jari itu butuh teknik INAFIS untuk cari sidik jari itu," kata Dedi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya