Prabowo Sebut RI Hanya Kuat Perang Tiga Hari, Moeldoko: Ngarang

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto bahwa Indonesia hanya bertahan selama tiga hari jika perang. Pernyataan itu ditegaskan mengada-ada. 

Yusril Sindir Mahfud soal Narasi dan Petitum Gugatan Sengketa Pilpres Tak Sejalan

"Enggak lah, ngarang. Negara segede Indonesia begini, masa perang tiga hari selesai," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki industri dalam negeri yang selalu memproduksi kebutuhan amunisi. Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan amunisi itu, Moeldoko mengatakan, Indonesia juga melakukan impor. 

Rumor Ganjar Ditawari jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?

"Kan kita sudah menghitung sirkulasi, in and out-nya, situasi amunisi kita hitung. Jadi, waktunya seberapa saat sebelum habis semuanya dipakai untuk latihan, begitu berkurang impor lagi amunisi yang perlu diimpor," katanya. 

Untuk itu, dia menegaskan bahwa apa yang disampaikan Prabowo tidak benar. "Enggak, anggaran kan sudah ditata," jelas dia. 

KPU Sebut Kubu Anies Aneh, Baru Gugat Pencalonan Gibran Setelah Penetapan Hasil

Sedangkan Presiden Joko Widodo sendiri, tak mau berkomentar banyak terkait hal itu. "Tanya ke Panglima aja," kata Jokowi. 

Sebelumnya, Prabowo mengaku mengutip ucapan Menteri Pertahanan saat ini Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, yang mengatakan bahwa Indonesia hanya bisa bertahan tiga hari apabila terjadi perang. Hal ini disebut, sangat memprihatinkan.

"Menhan sekarang saja mengatakan kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan tiga hari, karena peluru hanya ada untuk tiga hari," ujar Prabowo. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya