- VIVA/Rifki Arsilan
VIVA – Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengundang empat dari 25 prajurit TNI yang berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610 PK-LQP yang jatuh di perairan ujung Kerawang beberapa bulan lalu. Pertemuan tertutup yang dilakukan sambil santap makan siang itu juga dihadiri oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono
"Saya sengaja mengundang teman-teman ini. Saya mau mengucapkan terima kasih atas kerja keras teman-teman ini karena telah berjuang sampai titik darah penghabisan tidak menyerah sampai menemukan CVR di kedalaman sekitar 35 meter kemarin," kata Luhut Binsar Panjaitan di kantor Menko Maritim, Jakarta Pusat, Senin 21 Januari 2019.
Ia menambahkan, sebenarnya yang ikut terlibat dalam pencarian kotak CVR itu tidak hanya dari TNI dan KNKT saja. Luhut menjelaskan, banyak pihak yang sejauh ini turut membantu bekerja sama dengan KNKT untuk mencari CVR dari pesawat Lion JT-610 yang jatuh pada akhir Oktober 2018 lalu. Bahkan, lanjutnya, pihak Lion juga sempat menyewa tim dari Singapura dengan tarif yang mahal, yaitu US$3,5 juta selama 10 hari kerja.
"Meskipun ketika itu sempat tidak berhasil kembali. Tapi ya memang menguntungkan ada mereka memperkecil sektor pencarian itu dan oleh tim KNKT. Sehingga dengan terus memodifikasi cara-cara pencarian yang tadinya konvensional, akhirnya CVR dapat ditemukan kemarin, dan berhasil diangkat," ujarnya.
Adapun empat prajurit penyelam TNI yang berhasil menemukan dan berhasil mengangkat CVR itu adalah, Kapten Iwan C, Serda Satria Margono, Klk. Tri Agus Pamayuda, dan Klk. Debi Susanto.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman semua. Komandan penyelam Kapten Iwan, dengan panduan dari komandannya dari Kolonel Johan, dan ada juga Kadislambair Kolonel Laut Monang H.Sitompul. Saya sangat mengapresiasi kerja keras teman-teman semua," katanya. (mus)
Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba
Lion Air Group angkat bicara soal kabar yang beredar yang menyebutkan dua pegawai mereka ditangkap polisi karena terlibat penyelundupan narkoba.
