- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjono Tjahjanto mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menganalisa rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610. CVR itu baru saja ditemukan dan diangkat oleh tim penyelam TNI AL dari kedalaman 35 meter di perairan ujung Kerawang.
"Kita sekarang lagi taraf analisa dari hasil pembacaan dari black box kemarin itu. Kita harapkan tidak lama lagi lah, mungkin sekitar kurang dari satu tahun analisa report itu sudah bisa kita keluarkan," kata Soejono kepada awak media di Kantor Menko Maritim, Jakarta Pusat, Senin 21 Januari 2019.
Ia menjelaskan, proses membuka CVR baru bisa dilakukan dalam waktu dua hari lebih. Setelah itu, pihaknya baru memulai proses mengunduh rekaman suara, dan memfilter seluruh suara yang terekam di CVR untuk kemudian dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu transkrip.
Menurut Soerjono, sejauh ini pihaknya masih dalam tahap membersihkan noise atau rekaman yang sempat terekam oleh CVR selama dua jam sebelum pesawat jatuh.
"Yang pasti kondisi CVR masih hidup sampai sekarang, sudah kita donwload, kita cek suara bersih, sedang dianalisa dan sedang kita transkrip. Memang kemarin didengarin ada noise, kita putar sampai 100 kali baru kedengaran kata-katanya, sangat jelas, tapi kadang ada yang berisik, kita harus terapkan trik-trik sehingga suara yang kita inginkan lebih jelas," ungkapnya.
Selain itu, dalam menganalisa penyebab jatuhnya pesawat Lion Air itu, pihaknya juga akan tetap meminta bantuan kepada pihak KNKT Amerika dan pihak Boeing untuk menganalisa lebih jauh penyebab terjadinya kecelakaan pesawat nahas tersebut. Sehingga ia memastikan laporan final baru akan selesai setelah melewati proses panjang tersebut.
"Iya kurang dari setahun, kita berusaha mempercepat kalau bisa besok ya besok, kita usahakan secepatnya, mudah-mudahan Agustus sudah bisa." (mus)
Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba
Lion Air Group angkat bicara soal kabar yang beredar yang menyebutkan dua pegawai mereka ditangkap polisi karena terlibat penyelundupan narkoba.
