Idrus Akui Tak Pernah Ikut Rapat Proyek PLTU Riau-1

Idrus Marham.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham optimistis tak lakukan hal-hal seperti yang dituduhkan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, ikut di proyek PLTU Riau-1.

Hal itu disampaikan Idrus, usai menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa malam, 23 Januari 2019.

"Jadi kan, memang betul pernyataan Sarwono, saya tidak pernah sedikit pun ikut-ikut dalam rapat terkait dengan PLTU Riau-1," kata Idrus ditanyai awak media usia persidangan, Selasa malam.

Sebelumnya, dalam persidangan Jaksa menghadirkan tiga orang saksi, salah satunya yakni Direktur Keuangan PT PLN, Sarwono. Pada keterangannya, Sarwono ditanyai jaksa KPK seputar rencana dana operasional proyek PLTU Riau-1 sampai masalah pertemuan pembahasan proyek investasi senilai 900 juta dolar AS tersebut. 

Temui Idrus Marham, Pengurus KNPI Bahas Soal Amandemen UUD 1945

Sarwono sendiri mengaku tidak pernah melihat Idrus Marham, mengikuti rapat-rapat yang digelar PLN dan pihak terkait lainnya mengenai proyek PLTU Riau-1.
  
Sementara itu, dua orang saksi lain, yakni Tenaga Ahli mantan Wakil Ketua Komisi VII, Eni Saragih dan sekretaris Johannes Kotjo, Audrey Ratna. Keduanya digali jaksa KPK mengenai penyerahan-penyerahan uang kepada Eni Saragih, sampai akhirnya turut diciduk KPK. 

Johannes Kotjo adalah pemilik saham Blackgold Natural Resource Ltd, pihak yang diduga Jaksa memberikan suap kepada Idrus dan Eni Saragih senilai Rp2,25 Miliar untuk memuluskan Blakcgold mendapatkan proyek PLTU Riau-1 di PLN. 

Dimintai mengenai keterangan kedua saksi tersebut, Idrus enggan menanggapi jauh. Dia berkilah, itu masih kaitannya dengan Eni Saragih, bukan dirinya.

Eni Saragih Lunasi Uang Pengganti Kasus Proyek PLTU Riau

"Nanti saja, nanti pas ibu Eni menjadi saksi. Nanti saja lah ya," kata Idrus. (asp)

Idrus Marham.

Pelantikan KNPI Sumbar, Idrus Minta Pemuda Berani Hadapi Persaingan

Idrus juga meminta para pemuda tidak menjadi pengecut, yang takut kalah dalam bersaing.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2021