3.095 Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang Gowa

Pengungsi banjir di Gowa Sulawesi Selatan
Sumber :

VIVA – Warga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, yang mengungsi akibat banjir bandang sejak Selasa kemarin, terus meningkat. Dinas Sosial Kabupaten Gowa mendata, sejak Rabu 23 Januari 2019, pukul 15.20 Wita, kini ada 3.095 orang yang menjadi pengungsi.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

Seluruh pengungsi tersebut ditempatkan di masing-masing posko yang disediakan Pemerintah Daerah Gowa. Total ada 15 posko pengungsian.

Rinciannya, yaitu di Masjid Baitul Jihad Tompobalang 80 jiwa; Kelurahan Samata 300 jiwa; Masjid Mangangalli 352 jiwa; Puskesmas Pallangga 30 jiwa; Kantor Camat Pallangga 56 jiwa; Bontoramba 94 jiwa; hingga di Pasar Minasamaupa 600 jiwa.

Miris! Video Pria Berdiri di Atas Rumah yang Hanyut Terbawa Arus Banjir

Kemudian, di Gardu Induk PLN Kabupaten Gowa 150 jiwa; Pandang-Pandang 226 jiwa; Bukit Tamarunang 160 jiwa; Kompleks RPH Tamarunang 580 jiwa; Pangkabinanga 461 jiwa; dan Puskesmas Kampili enam jiwa.

Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bahan logistik dan makanan kepada para pengungsi. Baruga Karaeng Pattingalloang, dijadikan sebagai posko induk, termasuk untuk menampung logistik bagi pengungsi.

Terpopuler: 3 Negara Musuh AS Latihan Perang Bareng, Penampakan Banjir Bandang Grobogan

Logistik berupa bahan makanan berupa mie instan, telur, beras, makanan ringan hingga air mineral. Ada juga sejumlah pakaian, pokok dan selimut yang akan segera disalurkan ke 15 posko pengungsian.

"Alhamdulillah hari ini banyak bantuan yang datang, ini tiada lain karena panggilan hati untuk membantu saudara-saudaranya yang lagi mengalami musibah," kata Adnan.

Diketahui, banjir bandang terjadi akibat dibukanya pintu air Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa. Sebab, bendungan terbesar di Sulawesi Selatan itu dikhawatirkan tak dapat menampung debit air yang mencapai 103 meter.

Dibukanya pintu air tersebut, membuat arus air di Sungai Jeneberang, meluap hingga ke pemukiman warga. Kabupaten Gowa hingga Kota Makassar terkena dampaknya. Untuk kondisi warga Kota Makassar yang menetap di tepi Sungai Jeneberang, masing-masing mengungsi ke rumah kerabatnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya