41 Orang Hilang Akibat Longsor di Gowa

Tim SAR gabungan menemukan korban longsor di Kabupaten Gowa.
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad Yasir.

VIVA - Terjangan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Bungaya dan Manuju, Kabupaten Gowa, mengakibatkan 41 warga dinyatakan hilang. Proses evakuasi yang dilakukan Basarnas dan tim gabungan menemukan 5 korban yang tertimbun material longsor, Rabu, 23 Januari 2019.

Viral Detik-detik Pria Selamat dari Timbunan Tanah Longsor, Telat Sedikit Nyawa Tak Tertolong

Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Gowa, Bachtiar, mengatakan proses pencarian masih terus dilakukan. Tim gabungan dari TNI, Polri, Pemkab Gowa, serta Basarnas masih terus bekerja.

"Iya, masih ada yang hilang. Di Kecamatan Manuju ada 20 orang dan di Kecamatan Bunganya ada 21 orang," kata Bachtiar di posko pengungsian, Pasar Minasamaupa.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

Menurutnya, 41 orang itu merupakan korban longsor yang terjadi di Desa Pattallikang dan Desa Sapaya. Alat berat digunakan untuk mencari korban yang diduga tertimbun.

Humas Basarnas Makassar, Ade Hamsidar, menyatakan tim gabungan yang melakukan proses pencarian menemukan 3 korban meninggal dunia. Dua orang lainnya ditemukan sebelum Basarnas tiba di lokasi.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

"Hari ini ditemukan meninggal dunia 5 orang. Dua ditemukan sebelum kami datang, Yuni 11 tahun dan Nurkifayah 21 tahun," kata Ade, Rabu malam.

Sementara itu, 3 korban lainnya ditemukan Basarnas dan tim SAR gabungan di Dusun Pattiro, Desa Pallantikang, Kecamatan Manuju. Ketiga korban, kata Ade, ditemukan berpelukan tertimbun dalam lumpur.

"Tiga korban itu, Daeng Sada 65 tahun, Lina 29 tahun dan anak perempuan berusia 2 tahun bernama Ulfa," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya