Sejak Kemarin, Sudah 41 Gempa Bumi Terjadi di Sumba Barat

Sumba Barat NTT diguncang gempa bumi. Tidak berpotensi tsunami.
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, menunjukkan informasi awal gempa bumi di Sumba Barat berkekuatan M=6,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,7 pada pukul 18.39 WIB, Rabu, 23 Januari 2019. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,32 LS dan 118,92 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 40 km. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, bahwa sudah ada puluhan gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur dari hari kemarin. 

"Gempa ini merupakan gempa susulan ke-41 yang terjadi di wilayah Sumba Barat sejak kemarin pagi. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Rahmat Triyono di Jakarta. 

Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault)," katanya. 

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dan peta tingkat goncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa goncangan dirasakan di daerah Waingapu, Dompu dan Bima III MMI. 

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. (ase)

Pemkab Garut Berlakukan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari
Ilustrasi BMKG mendeteksi dini potensi cuaca

Indonesia Dilanda Gelombang Panas? Begini Penjelasan BMKG

Sebagian masyarakat kerap mengeluhkan tingginya suhu di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Ada dugaan hal itu adalah akibat gelombang panas.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024