Teror Bakar Kendaraan Sudah Sasar 17 Lokasi di Semarang

Teror bakar kendaraan hantui warga Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Jumlah kejadian aksi misterius teror bakar kendaraan di Kota Semarang, terhitung kian marak. Berdasarkan catatan polisi, teror pembakaran mobil dan motor sudah terjadi di 17 lokasi selama sebulan terakhir. 

Viral di Media Sosial, Dugaan Aksi Teror dan Premanisme di Qubu Resort Kalbar

Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Polisi Abiyoso Seno Aji menyebut, aksi teror itu setidaknya telah menyasar tujuh kecamatan di wilayahnya. 

Yakni kecamatan Ngaliyan lima kejadian, kecamatan Candisari tiga kejadian, kecamatan Pedurungan dua kejadian, kecamatan Banyumanik dua kejadian, kecamatan Tugu satu kejadian, kecamatan Gajahmungkur satu kejadian dan kecamatan Semarang Timur dua kejadian. 

Polda Metro Antisipasi Ancaman Teror Bom Saat Libur Lebaran 2024

"Tadi malam (aksi teror) ada satu lagi, tetapi baru percobaan," kata Abiyoso, saat acara antisipasi dan deteksi dini, serta penanganan gangguan Kamtibumtranmas di Taman Budaya Raden Saleh Semarang, Senin 4 Februari 2019.

Dari 17 tempat kejadian perkara, jumlah kendaraan yang dibakar mencapai 11 mobil dan 10 sepeda motor. Rata-rata pelat nomor kendaraan yang menjadi korban adalah K, H, dan G. Tak hanya Kota Semarang, kasus serupa juga terjadi di kabupaten Kendal, dengan tujuh kasus dan satu kasus di Kabupaten Semarang. 

Rusia Beberkan Jejak Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Moskow, Ungkap Nama Vaily Malyuk

Abiyoso menengarai, ada kesamaan modus operandi pembakaran kendaraan di semua lokasi. Hal itu, melihat pola dan waktu kejadian yang seluruhnya mirip. Mulai dari media yang digunakan seperti botol yang diisi minyak dan kain yang mudah tersulut api seperti molotov. 

"Itu dilempar, setelah disulut korek api pentol. Kenapa pakainya botol plastik air mineral? Karena, kalau menggunakan botol kaca dilempar akan menimbulkan suara dan membangunkan pemiliknya," tutur Abi.

Lalu, waktu kejadian di tiap lokasi juga hampir serupa. Aksi pelaku dilakukan antara pukul 02.00 hingga 05.00 WIB. Sasarannya juga hampir serupa, yakni pelaku memilih beraksi di wilayah perkampungan yang tidak terlalu ketat penjagaannya.

"Aksinya tidak dilakukan di perumahan elit, real estate juga tidak. Karena (di sana) diterapkan satu pintu masuk ada petugas penjaga, sarana, dan lengkapi CCTV, " jelas Abi.

Polisi sendiri, hingga kini belum mengungkap dalang di balik teror berantai pembakaran kendaraan itu. Baik Polri, TNI, dan unsur pemerintah Kota Semarang pun bersepakat mengutuk aksi meresahkan tersebut, serta berkomitmen menggalakkan pengamanan swakarsa di masyarakat. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya