Jokowi Ungkap Kekagumannya pada HMI

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat Peringatan 72 tahun HMI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan tradisi Mangulosi saat menghadiri acara peringatan ke-72 tahun Himpunan Mahasiswa Islam dan syukuran Lafran Pane sebagai pahlawan nasional di kediaman Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Februari 2019.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Keluarga pendiri HMI, Lafran Pane adalah pihak yang Mangulosi Jokowi, di mana hal tersebut dilakukan oleh putra Lafran, Muhammad Iqbal Pane, Toga Fakhruddin Pane, dan Tetti Sari Rakhmiati Boru Pane.

Tradisi Mangulosi dapat diartikan sebagai pemberian restu, kasih sayang, doa, dan kehangatan dari keluarga ayahanda Lafran lantaran telah dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

Lafran Pane dianugerahi sebagai pahlawan setelah KAHMI menggelar public hearing sebanyak 27 kali di 27 perguruan tinggi berbeda di Indonesia. Ini menjadi satu syarat yang diatur sesuai Undang Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

"Saat itu betul yang disampaikan Bang Akbar bahwa kedatangan beliau menanyakan mengenai Pak Lafran Pane. Saat itu sebenarnya saya sudah yakin bahwa saya akan menandatangani Prof. Lafran Pane, tapi kedatangan Pak Akbar dan kawan-kawan lebih sangat mendorong keyakinan itu lagi," ucap Jokowi di kediaman Akbar Tandjung, Selasa 5 Februari 2019.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku kagum dengan anggota-anggota HMI. Menurutnya, HMI banyak menghasilkan orang berintelektual yang Islamnya kuat.

"Tadi Bang Akbar menyampaikan mengenai masalah Islam dan ke-Indonesiaan. Ini lah yang sejak lama saya kagumi dari kader-kader HMI di mana pun berada. Selain menghasilkan intelektual sangat banyak, mengenai ke-Islaman, ke-Indonesiaan betul-betul dijunjung kader HMI,” tutur Presiden. 

“Karena kita sadar negara ini dianugerahi oleh Allah berbeda-beda, warna-warni dan aneka macam. Berbeda suku, agama, adat, tradisi, berbeda bahasa daerah," kata Jokowi. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya