- Science News
VIVA – Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persadha, menilai Indonesia belum bisa mengamankan wilayah sibernya. Bahkan Indonesia berada di urutan ke-70 dari negara yang punya kekuatan siber hebat.
"Wajar Indonesia di urutan ke-70 dari negara-negara yang punya kekuatan siber kuat. Gimana kalau kita enggak mampu amankan wilayah siber Indonesia," kata Pratama dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 9 Februari 2019.
Ia menjelaskan, Indonesia sudah berkali-kali terkena serangan siber. Tapi masalahnya ada pada anggaran. Sehingga ada banyak ancaman tapi tak bisa bekerja.
"(Kekuatan siber Indonesia) kita kalah dari Mauritius, kalah sama Oman. Di Asia kita kalah sama Thailand, kalah sama Filipina," kata Pratama.
Ia pun mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab terhadap masalah siber di Indonesia. Sebab masing-masing kementerian merasa berhak mengerjakan masalah siber ini.
"Kominfo merasa berhak, Kemhan merasa berhak, BSSN juga. Akhirnya kita kerjain sendiri-sendiri, jadi tak harmonis. Kalau punya sistem integrasi yang bagus enggak bisa kena," kata Pratama. (ase)
3 Ways to Anticipate Cyber Crime Threats
The Deputy Minister of Communications and Informatics Nezar Patria reminded the public to strengthen personal data protection to anticipate the threat of cyber crime.
