Pakar Hukum Sebut Politik Masih Jadikan Hukum Alat Kekuasaan

Pakar Hukum Pidana Ganjar Laksmana
Sumber :
  • ILC

VIVA – Pakar Hukum Pidana, Ganjar Laksmana mengatakan, dewasa ini masih banyak sekali pekerjaan rumah soal hukum. Terlebih saat ini adanya stigma hukum dijadikan sebagai alat kekuasaan.

Di MK Ganjar Singgung Pemerintahan Salah Gunakan Sumber Daya Negara Dukung Kandidat Tertentu

"Memang banyak sekali PR kita soal hukum. Kalau dibilang tajam sebelah, kalau bahasa saya begini, selama ini ke mana aja? Kok baru bilang sekarang," kata Ganjar di acara ILC bertajuk “Potret Hukum Indonesia 2019: Benarkah Tajam Sebelah?”, Selasa 12 Februari 2019.

Ganjar mengaku keberatan disebut hukum tajam sebelah, seakan-akan hukum yang salah. Padahal, hukum yang telah dijadikan alat oleh pihak-pihak tertentu.

Singgung Kecurangan, Ganjar: Benar-benar Menghancurkan Moral adalah Menyalahgunakan Kekuasaan

"Saya keberatan dibilang hukum tajam sebelah, seakan hukumnya yang salah. Jadi hukum yang dijadikan alat, masalah utama hukum adalah penegakannya, bukan hukumnya itu sendiri," ujarnya.

Ganjar menjelaskan, perangkat hukum di Indonesia sudah semakin baik namun yang menjadi soal tak lain adalah dalam hal penegakan.

Mahfud Blak-blakan Sebut Gugatan Hasil Pemilu ke MK Bukan untuk Cari Menang

"Tidak adil kalau penegakan hukum bermasalah berarti hukumnya yang salah. Penegakan hukum masih buruk itu tidak dipungkiri, masih jauh dari yang diharapkan publik. Masih unsur politik yang dikedepankan." (mus) 

Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024 di MK Hadirkan Saksi dan Ahli KPU Bawaslu

Setelah Megawati, Habib Rizieq Shihab Hingga Din Syamsuddin Ajukan jadi Amicus Curiae ke MK

Habib Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin, mengajukan diri menjadi amicus curiae atau sahabat pengadilan, dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Pilpres 2024

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024