Santri di Ponpes Padang Panjang Koma Usai Dikeroyok Belasan Rekannya

RS M Djamil, Padang.
Sumber :
  • Andri Mardiansyah/VIVA.co.id

VIVA – Seorang santri bernama Robi (18) dari Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, dilarikan ke RSUP M. Djamil Padang. Ia koma, setelah dikeroyok belasan rekannya sesama santri. 

Pelaku Pencurian Motor Tewas Dikeroyok Massa di Tangerang

Robi dirujuk ke rumah sakit itu pada pada Senin dini hari, 12 Februari 2019.

 "Korban tak sadarkan diri, setelah dikeroyok rekan-rekannya sesama santri. Begitu laporan sementara yang kita peroleh. Untuk penanganan lebih lanjut (medis), korban dirujuk ke Padang," kata Kapolsek X Koto, AKP Rita Sunarya, Rabu 13 Februari 2019.

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Rita menjelaskan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu malam, 11 Februari 2019. Namun, kejadian tersebut baru diketahui keluarga korban keesokan harinya, setelah korban sudah berada di rumah sakit. Hingga kini, kasus dugaan pengeroyokan tersebut masih dalam penanganan.

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M. Djamil Padang, Gustafianof menyebutkan, korban saat ini masih berada di ruangan intensif dan dalam penanganan tim medis. Terkait kondisi luka-luka yang dialami korban, ia tidak bisa merinci hal itu secara detail.

Anggota TNI Pengeroyok 4 Preman Depan Polres Jakpus Jadi 20 Orang

Menurut Gustafianof, perihal kondisi kesadaran dan luka-luka, itu merupakan rahasia rumah sakit. Lain hal, jika kondisi terkait dengan korban disampaikan oleh pihak keluarga sendiri.

"Kalau soal tingkat kesadaran dan luka-luka itu, sebenarnya rahasia rumah sakit. Dan, rumah sakit berusaha untuk tidak menyampaikan itu. Lain hal, jika pihak keluarga yang menyampaikan itu (kondisi korban)," ujarnya.

Informasi yang dihimpun VIVA, diagnosa awal korban, diduga kuat mengalami geger otak dan mengalami trauma thoraks atau cidera pada bagian dada, dengan tingkat kesadaran enam persen.

Selain itu, juga ditemukan luka lebam di bagian tubuh korban. Korban, saat ini diawasi dan ditangani oleh tim dokter bedah thoraks, dokter bedah syaraf, dan dokter umum. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya