Logo timesindonesia

Penjelasan Gus Romi Soal Revolusi Industri 4.0

Muhammad Romahurmuziy, saat menggelar kuliah umum kewirausahaan di Unuja, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.(FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Muhammad Romahurmuziy, saat menggelar kuliah umum kewirausahaan di Unuja, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.(FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Ketua Umum DPP PPP Muhammad Romahurmuziy alias Gus Romi, menjelaskan tentang era Revolusi Industri 4.0, yang harus kian berkembang di negeri ini. Penejelasan itu disampaikan dihadapan ribuan dosen dan para mahasiswa Universitas Nurul Jadid (Unuja) di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Kamis (14/2/2019).

Pria yang akrab disapa Gus Romi itu menyampaikan, saat menggelar kuliah umum kewirausahaan.  Ia merespon tantangan era industri saat ini.

Menurutnya, konsep sharing economy, adalah sebuah aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan saling bertukar dan berbagi aset atau sumberdaya demi tercapainya efisiensi. Serta pemanfaatan yang optimal (Rachel Botsman- dalam buku What’s Mine is Yours)

“Mengapa kami harus mengkampanyekan soal era industri saat ini, karena saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi. Seperti di China, disana pertama kali dalam sejarah memiliki pabrik “tanpa manusia” di Dongguan,” kata Romi, usai kegiatan di Aula Unuja lantai III.

Saat ini kata dia, toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. Contohnya taksi atau ojek tradisional, posisinya sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda berbasis online.

Milenial berusia 18-35 tahun. Saat ini 1/3 penduduk dunia adalah gen milenial. Generasi yang lebih memiliki rasa sosial atau “We” dibandingkan individual “Me”.  Milenial habiskan 24 jam dalam seminggu untuk online, yang rata-rata ketahanan membaca gen milenial kurang dari 5 menit aktif gunakan gadget dan melek teknologi.

“Jadi kesimpulannya, ekonomi digital sedang berkembang pesat, generasi milenial Indonesia harus lebih aktif menjadi produsen bukan sekedar konsumen. Dibutuhkan peningkatan daya saing, inovasi, dan kesiapan SDM agar generasi milenial Indonesia, bisa bersaing di tengah ancaman robot dalam Revolusi Industri 4.0,” jelas Anggota Komisi XI DPR RI ini.