Said Aqil Ceritakan Ahmad Dhani Diprotes FPI, Dibela Gus Dur dan NU

KH Said Aqil Siradj di Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyinggung mengenai status musisi Ahmad Dhani di NU. Said Aqil menyebut jika dahulunya Ahmad Dhani pernah menjadi anggota NU namun saat ini pentolan Dewa 19 itu tak lagi bernaung di organisasi Muslim itu.

Mbah Din Ploso di Mata Khofifah: Ulama Alim dan Tegas

Said Aqil menilai, Ahmad Dhani tak lagi menjadi anggota NU karena telah menghina organisasi NU. Penghinaan Ahmad Dhani yang dimaksud yakni terkait ucapannya yang mengaitkan NU dengan Nasakom.

"Dia (Ahmad Dhani) sudah menghina NU. Jadi bukan warga NU dong. (Dia) Nyatakan soal Nasakom, NU dan PDIP itu," ungkap Said Aqil di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019.

Innalillahi, Mbah Din Ulama Kharismatik Jawa Timur Wafat

Said Aqil mengenang jika Ahmad Dhani memang pernah menjadi anggota NU. Bergabungnya Ahmad Dhani menjadi anggota NU ini paska perseteruan antara Ahmad Dhani dengan Front Pembela Islam (FPI).

Di tahun 2005 silam, Ahmad Dhani pernah diprotes oleh FPI. Protes ini muncul karena saat konser, Ahmad Dhani menggunakan sebuah karpet dengan motif kaligrafi berlafalkan Allah.

KH Nawawi Wafat, Wakil Ketua MPR: Beliau Miliki Karomah Tinggi

Saat mendapatkan protes dari FPI ini, Ahmad Dhani pun mendekat ke NU. Saat itu, Ahmad Dhani mendapatkan pembelaan dari Gus Dur dan Hasyim Muzadi. Setelahnya kemudian Ahmad Dhani sempat merapat ke NU.

"Dahulu pernah dia itu diprotes oleh FPI karena nyanyi karpetnya konon tulisan kaligrafi. Dia dibela oleh Gus Dur, pak Hasyim Muzadi waktu itu, saat itu saya juga. Lalu Dhani mendekati PB (Pengurus Besar NU) dan masuk pengurus Lesbumi, Lembaga Seni Budaya di PBNU," kata Said Aqil.
 

Seminar Nasional Kebangsaan Hari Santri 2021, melalui aplikasi zoom (19/10)

Hubbul Wathan Minal Iman Sudah Didiskusikan Sejak 500 Tahun Lalu

Hubbul wathan minal iman bukan diungkapkan pertama kali oleh seorang misionaris Kristen, tapi sudah didiskusikan di antaranya oleh Imam Sakhawi 500 tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
20 Oktober 2021