- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
VIVA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG mencatat bahwa Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta tujuh kali memuntahkan awan panas guguran pada Senin, 18 Febuari 2019.
Gejala aktivitas vulkanik gunung berapi itu terjadi berurutan dalam waktu yang berdekatan, yakni pukul pukul 06.05, 06.13, 06.24, 06.25, 06.28, 07.23, serta yang termutakhir pukul 14.21 WIB.
Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam keterangan tertulisnya, jarak luncur awan panas guguran itu maksimum satu kilometer dan mengarah ke Kali Gendol. Awan panas guguran yang terbaru durasi 63 detik, juga mengarah ke Kali Gendol.
Awan panas guguran pada pukul 14.21 WIB tak bisa teramati secara visual karena tertutup kabut. Awan panas guguran ini terpantau dari kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di puncak dan berdasarkan data seismik.
Meski beberapa kali mengeluarkan awan panas guguran, status Gunung Merapi masih level waspada. Radius aman aktivitas warga masih sejauh tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.