Respons Ahmad Dhani, Ma'ruf Amin: Kapan Dia Jadi NU

Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau NU, KH Ma'ruf Amin tak mengerti maksud isi surat musikus Ahmad Dhani Prasetyo, yang disebarnya saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa lalu, 19 Februari 2019.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Kiai Ma'ruf balik bertanya soal kritik Dhani tentang konsep 'Islam Nusantara' yang digelorakan oleh Nahdlatul Ulama. Ia mempertanyakan kapasitas politikus Partai Gerindra itu menyatakan NU kini merasa kelompok paling benar. 

"Dia kan ndak paham NU, kapan dia jadi NU? Kader NU berapa hari dia? NU ini sudah 93 tahun. NU itu akidah, NU itu cara berpikir, NU itu amaliyah, NU itu gerakan, NU itu organsiasi," kata Kiai Ma'ruf, usai menghadiri acara di kantor PWNU Sulawesi Selatan, Kamis 21 Februari 2019.

Mengenal Gus Iqdam, Pendakwah Muda dengan Gaya Lucu dan Energik Jadi Idola Milenial

Kiai Ma'ruf yang juga calon wakil presiden pendamping Joko Widodo, mempertanyakan tulisan Dhani yang telah menyudutkan NU. Ia menyarankan, Dhani tidak berbicara di luar pengetahuannya, sehingga dapat memunculkan reaksi di publik. "Dia pernah dikader tidak? Pernah ikut jadi kader NU ndak? Kenapa, dia ngomong tiba-tiba," kata Ma'ruf.

Seperti diketahui, sebelum mengikuti sidang dalam kasus pencemaran nama baik, pentolan grup band Dewa 19 itu menuliskan surat menyinggung organisasi NU. 

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Dhani merasa tidak sejalan lagi dengan NU. Dalam surat itu juga dituliskan, Dhani masih menjadi pengikut pendiri organisasi itu, KH Hasyim Asyari dan tokoh NU, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.  

Selain tak terima dengan konsep Islam Nusantara, Dhani protes keberpihakan NU lebih condong mendukung Jokowi - Ma'ruf. (asp)

Pendeta Gilbert Lumoindong

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Merespons pernyataan Pendeta Gilbert, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Fahrur Rozi menilai pemuka agama Kristen itu tidak bermaksud menistakan ajaran Islam.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024