- ANTARA Foto/Widodo S Jusuf
VIVA – Presiden Joko Widodo mengklarifikasi hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di hadapan sekitar tiga ribu warga Jakarta Selatan yang menerima sertifikat tanah, di GOR Remaja Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Februari 2019.
Pada Pilpres 2014, Anies adalah bagian dari tim pemenangan Jokowi. Hingga kemudian, Anies diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Namun pada 2016, Anies diganti oleh Muhadjir Effendy.
Sejak itu, banyak yang menilai hubungan Anies dan Jokowi retak. Apalagi, pada Pilkada DKI 2017, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto justru merekrut Anies menjadi calon gubernur DKI, hingga menang mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama. "Orang berpikir saya dengan pak Gubernur DKI ada masalah, padahal setiap hari saya ketemu pak Gubernur," kata Jokowi.
Jokowi membantah, hubungan ia dengan mantan Rektor Paramadina itu tidak bagus. Jokowi sebagai Kepala Negara dan Anies sebagai Kepala Daerah, komunikasi terus dibangun. "Saya biasa komunikasi dengan pak Gubernur, makanya jangan sampai dikompor-kompori," katanya.
Anies mendukung Prabowo di Pilpres 2019. Meski beda pilihan, Jokowi mengajak agar silaturahim tetap dijaga. Ia meminta, jangan karena perbedaan pilihan politik itu, sesama warga dan umat malah tidak saling tegur sapa. "Modal besar kita, aset terbesar adalah kerukunan persaudaraan," katanya.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu malam, 24 April.
