Logo timesindonesia

Kata Tokoh NTB, Rakyat itu Butuh Dikunjungi

I Gusti Putu Ekadana (kanan) bersama Aminuddin Pemerhati Masalah Sosial asal NTB. (FOTO: IST/TIMES Indonesia)
I Gusti Putu Ekadana (kanan) bersama Aminuddin Pemerhati Masalah Sosial asal NTB. (FOTO: IST/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Menjelang  Pilpres 2019 sejumlah aktivis dan tokoh demokrasi asal NTB gelar diskusi untuk membedah sejumlah persoalan yang dirunut dari pemerintah pusat kemudian berimbas ke kebijakan daerah.

Salah seorang tokoh yang dituakan dalam kesempatan ini ialah I Gusti Putu Ekadana. Ia mmengupas tentang sejarah kelam kebijakan pemerintah dari Orde Baru menuju reformasi negara.

“Kita memang hingga saat ini terus melangkah ke arah kemajuan. Namun bukan berarti harus melupakan sejarah kelam bagaimana pemimpin kita saat itu, bagaimana pemimpin kita saat ini. Mereka pemimpin yang terdahulu harusnya bertanggung jawab terkait karut marutnya kondisi birokrasi saat ini. Termasuk dalam urusan kepemilikan lahan, tuan tanah itu,” papar Ekadana, di Cafe dan Resto Sayung Mataram, Sabtu (23/2/2019).

Para aktivis dan tokoh demokrasi asal NTB ini kemudian saling berbagi pengalaman, membuat diskusi bertajuk ‘Melawan Lupa, Respon Pemimpin dari Generasi ke Generasi’ ini semakin seru. 

Sesekali kritikan pedas pun terlontarkan berdasarkan data fakta, untuk membanding seperti apa rezim-rezim yang telah berlalu. Bahkan pada forum terbuka inipun sejumlah aktivis tak canggung untuk mengungkapkan arah dukungan pada Pilpres 2019 bulan April mendatang.

Ekadana menyikapi masukan dan pertanyaan dari forum dengan mengupas sejarah tentang pola pikir rezim terdahulu dengan rezim saat ini.

“Secara objektif, kita mampu meramalkan seperti apa orang-orang yang lebih pantas memimpin negara ini. Kita semua melihat apa yang telah kita nikmati. Kita sudah melihat bagaimana perkembangan negara dari ujung Sabang sampai Marauke saat ini. Asal kompak, solid menggalang dukungan yang memang sehati sepemikiran, ya sudah suarakan,” ujarnya.