Lagi, Jurnalis Laporkan Tindakan Persekusi di Munajat 212

Jurnalis CNN, Endra Rezaldi, melapor tindakan persekusi ke Polda Metro Jaya.
Sumber :
  • VIVA/ Foe Peace Simbolon.

VIVA - Jurnalis CNN Indonesia TV bernama Endra Rezaldi turut melaporkan tindakan persekusi dan intimidasi oleh sejumlah massa saat meliput kegiatan Munajat 212 di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 21 Februari 2019 lalu. Dia membuat laporan ke Polda Metro Jaya, Rabu, 27 Februari 2019.

Massa Munajat 212 Teriakkan 'Free Palestine', Baznas Kirim Bantuan ke Palestina Rp 25 Miliar

Laporan diterima dengan nomor LP/1219/II/2019/PMJ/Dit.Reskrimum Pada tanggal 27 Februari 2019. Dia didampingi pihak Aliansi Jurnalis Independen Indonesia serta Lembaga Bantuan Hukum Pers dalam membuat laporan.

"Terlapor dalam kasus ini adalah massa yang memakai atribut Front Pembela Islam. Tapi kita belum tahu ini kan mereka memakai atribut, ya itu urusan polisi untuk mencari siapa pelaku," kata Kepala Peliputan CNN Indonesia TV, Revolusi Riza, di Mapolda Metro Jaya.

Lalu Lintas Sekitar Monas Tetap Lancar Meski Ada Munajat 212

Dalam membuat laporan itu, pihaknya membawa barang bukti berupa kamera dan sebuah rekaman yang menampilkan pemaksaan penghapusan video liputan yang direkam Endra saat meliput kegiatan Munajat 212. Pihaknya juga membawa saksi, yaitu reporter CNN Indonesia TV dan jurnalis JPNN.

"Laporan ini untuk memperkuat laporan sebelumnya yang dilakukan oleh teman-teman Detik dan Suara," katanya.

Ini Alasan Habib Rizieq Tak Hadiri Munajat Kubro 212 di Monas

Sebelumnya diberitakan, aksi kekerasan dan intimidasi dilakukan oleh massa Ormas Islam Front Pembela Islam atau FPI terhadap jurnalis yang sedang liputan terjadi di acara Munajat 212 'Mengetuk Pintu Langit' pada Kamis 21 Februari 2019 lalu.

Laskar FPI diduga melakukan tindakan menghapus rekaman video maupun foto dari kamera jurnalis CNN Indonesia TV dan Detik.com yang saat kejadian berusaha mengambil momen peristiwa penangkapan copet.

Mereka melarang awak media mengabadikannya. Dalam kejadian ini, salah satu wartawan media online bernama Satria Kusuma bahkan dibawa ke dalam tenda dan diintimidasi di sana. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya