JK Nilai Jokowi Paling Pas, Soeharto Otoriter dan SBY Demokratis

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.co.id.

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan sejumlah perbedaan para Presiden yang pernah memimpin Indonesia. JK menilai, di awal masa Soeharto semula demokratis, namun kemudian muncul nepotisme.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

"Tetapi, setelah kepentingan-kepentingan yang berbeda dari masyarakat, monopolistik. Ada yang banyak terjadi nepotisme, ada arena proyek-proyek, maka terjadi krisis. Maka Pak Harto, jadi dalam kondisi seperti itu, Pak Harto lebih otoriter," kata JK di Kantor Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, Selasa 5 Maret 2019.

Sementara itu, menurutnya, pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) demokratis. Meskipun, SBY berasal dari militer, namun demokrasi bisa berkembang dan tidak ada dwifungsi TNI.

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

"Pak SBY sangat demokrati,s karena dialah yang dari TNI, melaksanakan demokrasi, ide-ide seperti itu," ujar JK.

Kemudian, menurutnya, Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang pas. JK menilai, Jokowi jauh dari sifat pemimpin yang otoriter. 

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Dia juga menyebut, Jokowi selalu meminta pandangan dari para menteri dan jajaran di bawah lainnya. Sehingga, keputusan yang dia ambil bukan kebijakan otoriter.

"Pak Jokowi ini pas. Karena, dia apa saja masalah di kabinet, kita rapatkan. Sehingga, setahun rapat lebih dari 200 kali, beliau selalu ingin mendapat pandangan dari sekjen (Sekretaris Jenderal) dan kementerian," kata JK. (asp)

Presiden Joko Widodo.

Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat yang hendak mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024 harus lebih awal, karena jumlah pemudik tahun ini men

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024