Dekan Unhas Raih Penghargaan Ahli Mata Asia Pasifik

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Profesor Budu
Sumber :
  • VIVA / Yassir (Makassar)

VIVA – Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Profesor Budu meraih penghargaan Internasional Distinguished Service Award 2019. Penghargaan itu dianugerahkan pada Kongres Tahunan ke-34 Akademi Oftamologi Asia Pasifik (AFAO) di Bangkok, Thailand, 6-8 Maret 2019.

7 Warna Bola Mata Paling Langka di Dunia, Hanya 2 Persen Populasi yang Punya

Penghargaan tersebut merupakan hal yang membanggakan bagi para akademisi. Komite khusus yang dibentuk oleh APAO memantau segala aspek dari setiap kandidat, terutama kontribusi terhadap institusi, pelayanan masyarakat, penelitian dan pengabdian, khususnya dalam bidang oftamologi.

Diketahui, APAO adalah organisasi profesi dokter spesialis kesehatan mata Asia Pasifik, beranggotakan para akademisi dan praktisi lintas negara. Setiap tahun, mereka memberikan penghargaan kepada anggota yang dipilih secara ketat berdasarkan kontribusi di bidang kesehatan mata dan pendidikan kesehatan pada umumnya.

Puasa Ramadhan Bisa Batal Hanya Karena Obat Tetes Mata? Buya Yahya Bilang Begini

Prof Budu menyatakan bersyukur atas penghargaan yang dicapai. Dia mengaku tidak menyangka atau pun punya persiapan khusus atas capaian tersebut.

"Saya pernah diminta mengirimkan curriculum vitae, setahu saya beberapa kolega saya juga diminta hal yang sama. Rupanya komite khusus melakukan pemantauan kepada setiap kandidat," kata Budu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Maret 2019.

Waspada, Tanda-tanda Ini Ternyata Gejala Awal Penyakit Glaukoma

Budu yang juga Ketua Persatuan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia Cabang Sulsel bekerja sama dengan pemerintah daerah dan swasta diketahui berperan aktif dalam memberantas buta katarak. Setiap tahun, ratusan pasien katarak dioperasi. Walau sibuk, dia tetap menjalankan kewajiban sebagai akademisi untuk meneliti dan menulis artikel di jurnal ilmiah.

"Rupanya semua aktivitas saya tersebut terpantau oleh komite penilai APAO. Ini bukan saja pencapaian, tetapi juga wujud tanggung jawab yang lebih besar. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung,” ucapnya.

Kepala Sub Direktorat Humas dan Informasi Publik Unhas, Ishaq Rahman, mengatakan bahwa Budu dalam 20 tahun terakhir dikenal telah mengabdikan diri dalam bidang pendidikan serta pelayanan kesehatan mata dan visual. Di bidang akademik, kariernya merangkak dari staf inovasi kurikulum di Fakultas Kedokteran hingga menjadi dekan di sana.

Budu, kata Ishaq, di sela kesibukan sebagai dosen, tetap aktif memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, baik pemeriksaan pasien maupun operasi. Dalam bidang pengabdian masyarakat, Budu aktif dalam program Fighting Blindness di Indonesia bagian timur, yakni upaya berbasis volunterisme untuk memerangi kebutaan.

Menkes juga raih penghargaan

Pada ajang yang sama di Kongres Tahunan ke-34, Akademi Oftamologi Asia Pasifik (AFAO) juga memberikan penghargaan kepada Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. Nila diganjar Home Lecture Awards 2019 karena kontribusinya dalam pembangunan kesehatan global dan mendukung program pelayanan kesehatan mata di kawasan Asia Pasifik.

APAO mengakui kontribusi peran aktif Nila Moeloek, antara lain sebagai anggota Board Maternal, New Born and Child Health WHO, anggota Executive Board WHO, dan anggota Board Eat Forum. Selain itu, Nila juga dinilai sukses mendorong peningkatan akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan kepulauan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya