- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Konser solidaritas untuk Ahmad Dhani yang sejatinya dilaksanakan pada Minggu, 10 Maret 2019, terpaksa harus dibatalkan oleh polisi. Konser yang bertajuk 'Hadapi Dengan Senyuman' itu dibatalkan dengan alasan panitia belum mengantongi izin.
Aktivis pro demokrasi yang juga juru bicara keluarga Ahmad Dhani, Lieus Sungkharisma mengaku sangat kecewa dan menyesalkannya pembatalan konser. Sebab, pembatalan dilakukan tiba-tiba hanya beberapa saat sebelum digelar.
Lieus yang hadir untuk menyaksikan konser itu mengungkapkan, tak hanya membatalkan, polisi juga mendatangkan ratusan aparat lengkap kendaraan taktis dan unit K9.
"Panitia sesungguhnya sudah melakukan persiapan yang sangat matang, termasuk mengurus perizinan. Tapi tiba-tiba dibatalkan secara sepihak oleh kepolisian. Perundingan yang dilakukan panitia dengan aparat kepolisian sama sekali tak membuahkan hasil," kata Lieus kepada wartawan, Senin, 11 Maret 2019.
Menurut Lieus, aparat kepolisian mengungkapkan panitia hanya mengantongi izin konser untuk kedatangan cawapres Sandiaga Uno yang dikabarkan menghadiri acara tersebut. Namun panitia tidak memiliki izin untuk adanya keramaian dari Polrestabes Surabaya.
Terkait hal itu, Lieus merasa ada yang janggal dari pembatalan konser tersebut, terutama dalam proses pengurusan perizinan. "Saya mendengar, sesungguhnya semua prosedur pengurusan izin sudah ditempuh panitia. Tapi prosesnya seperti dipersulit. Bahkan panitia diminta mengurus perizinan itu sampai tingkat polsek," kata Lieus.
"Ini adalah bukti nyata dari adanya pengekangan berekspresi saat ini," ujar pria yang juga menjabat Koordinator Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi ini.
Meski begitu, Lieus mengatakan tidak akan putus asa dengan pembatalan di Surabaya tersebut. Bahkan, kata Lieus, pihaknya berencana akan menyelenggarakan konser tersebut secara besar-besaran, di tempat yang lebih besar dan melibatkan puluhan ribu penonton.
"Bersama-sama dengan para musisi dan pecinta Ahmad Dhani, kita akan tetap menggelar konser Hadapi Dengan Senyuman ini," ujarnya. (ase)
