Ratusan Ribu Peserta Bakal Ramaikan 'Kita Merah Putih' di Jateng

Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Achmad Rofai
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bakal menggelar apel kebangsaan bertema 'Kita Merah Putih' di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Minggu mendatang, 17 Maret 2019. Kegiatan akbar tersebut diikuti oleh sekitar 130 ribu orang, dari beragam elemen masyarakat dan tokoh. 

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Ratusan orang tersebut dijadwalkan akan kompak memakai dress code merah putih di kepala. Mereka datang dari 35 kabupaten/kota. Mereka di antaranya terdiri dari seperti santri, pramuka, linmas, pekerja, petani, nelayan, pelajar, seniman, mahasiswa, pelajar, tokoh lintas agama hingga olahragawan dan kelompok difabel.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Achmad Rofai mengungkapkan, apel kebangsaan dihelat untuk kali pertama oleh Pemprov Jateng. Tujuannya, menggelorakan semangat nasionalisme kepada masyarakat. 

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

"Ada 130 ribu orang yang akan hadir dari seluruh elemen masyarakat sebagai wujud keberagaman Indonesia," kata Rofai, saat jumpa pers Apel Kebangsaan di Kantor Badan Kesbangpol, Senin 11 Maret 2019. 

Achmad mengatakan, kegiatan akan dibagi dalam dua segmen dan dimulai pukul 06.00 WIB. Segmen pertama, yakni Suara Kebangsaan dan segmen kedua, Orasi serta Deklarasi Kebangsaan. Terdapat empat panggung, dengan panggung utama di Lapangan Simpanglima. Kemudian panggung di Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran dan Jalan Ahmad Yani. 

Wisatawan di Kota Semarang Capai 350 Ribu Orang Saat Libur Lebaran, Kota Lama Terbanyak Dikunjungi

Tokoh Nasional

Sejumlah tokoh yang akan mengisi orasi, yakni Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Prof Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi). 

"Tokoh-tokoh kita pilih, karena komitmen dan perhatiannya pada pembangunan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Seni dan budaya yang ditampilkan pun yang memperlihatkan keberagaman Indonesia," ujarnya.

Selain sejumlah tokoh besar, kegiatan merajut kebhinekaan ini juga dramaikan oleh sejumlah artis nasional yakni Slank, Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta dan Cak Lontong. "Selain itu, juga ada paduan suara mahasiswa, paduan suara gereja, Tari Saman dari siswa SMA, salawat Kanzus Habib Ali Zaenal Abidin, dan ada juga Barongsai," ujarnya.

Pada kegiatan itu, Deklarasi Kebangsaan akan dibacakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Kemudian, ditutup dengan lagu Bagimu Negeri sambil menyerahkan simbol kebangsaan pada generasi muda. 

Hal ini, menurut Achmad, sebagai simbol untuk meneruskan semangat nasionalisme kepada anak muda dan menyampaikan pesan, agar mereka turut merawat keberagaman Indonesia.

Pelaksanaan acara yang bertepatan dengan Car Free Day tiap hari Minggu, Achmad menyampaikan, kegiatan itu akan tetap berlangsung. Masyarakat justru akan diajak turut serta dalam acara Apel Kebangsaan tersebut. Panitia acara juga menyiapkan sejumlah kantong parkir untuk menampung sekitar 1.470 bus dari 35 kabupaten kota.

Rofai menegaska, apel akbar itu tidak ada keterkaitan dengan politik praktis pemilihan presiden ataupun pemilihan legislatif. Seluruh peserta apel juga tidak diperkenankan membawa atribut politik dan hanya mengenakan simbol merah putih. Pihaknya juga mengundang KPU dan Bawaslu untuk hadir.

"Tidak ada atribut yang berkaitan dengan pilpres atau pileg, yang ada hanya merah putih. Semua nanti pakai ikat kepala merah putih. Ini hanya kebetulan saja pelaksanaannya mendekati pemilu, tapi tidak ada kaitannya," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya