- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Kepala Polres Batu Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto menegaskan, kabar tentang Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, Kabupaten Malang diduga membuat ajaran menyimpang tentang kiamat sudah dekat, adalah kabar bohong atau hoax.
Budi mengatakan, pihaknya telah meninjau langsung dan bertemu dengan pengasuh ponpes Gus Muhammad Romli. Tentang fatwa kiamat sudah dekat, jemaah wajib menjual rumah, hingga meteor bakal jatuh setelah Ramadan tahun ini merupakan kabar bohong yang disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Penyebar info tidak benar ini akan kami selidiki, kami kejar dari Polres Batu. Masih kami dalami, kami baru mendengar, kami dalami dulu," kata Budi, Kamis, 14 Maret 2019.
Budi mengungkapkan, identitas penyebar hoax telah teridentifikasi oleh Polres Batu. "Sudah teridentifikasi tapi kita masih perlu pendalaman lagi. Masih kita dalami apakah yang bersangkutan sebagai jemaah atau sebagai santri ataupun baru mendengar, ini yang kami dalami. Tapi itu sebagai informasi awal," ujar Budi.
Budi mengatakan, kedatangan jemaah ponpes dari luar daerah adalah mengikuti pengajian tiga bulanan atau triwulan. Ibadah ini dilakukan selama 3 bulan hingga Ramadan berakhir. Aktivitas ini pun sudah berjalan tiga tahun di ponpes ini.
"Tadi saya bersilaturahmi dengan orang Lampung, dulu bertani dan memang hasil mereka bekerja itu mereka bawa ke sini sebagai bekal selama 3 bulan mendalami ajaran Islam," ujar Budi.
Budi mengungkapkan, kehadiran jemaah setiap tahun terus bertambah. Bahkan jemaah triwulan diberi lahan khusus sebagai tempat tinggal. Pihak ponpes juga memberikan bantuan dana untuk dibelikan material bangunan.
"Mereka juga diberi lahan, diberi bantuan dana untuk membangun tempat tinggal selama tinggal di ponpes. Tadi kami tinjau sendiri. Bagi jemaah ini tidak ada paksaan," kata Budi.