Romahurmuziy Ditangkap KPK, Kepala Kemenag Jatim Misterius

Ilustrasi/Barang bukti operasi tangkap tangan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Keberadaan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Haris Hasanuddin, masih misterius hingga Jumat sore, 15 Maret 2019, setelah Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy ditangkap di Surabaya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Klaim 40 Persen Pemilihnya Dukung Prabowo-Gibran, PPP Isyaratkan Siap Pindah Koalisi

Juru bicara KPK Febry Diansyah mengatakan, selain Rommy, ada empat orang lainnya turut ditangkap. OTT itu berkaitan dugaan jual beli jabatan. "Dari anggota DPR RI, kemudian ada unsur swasta, dan dari unsur pejabat di Kementerian Agama, pejabat di daerah di Kementeria Agama," katanya kepada wartawan di Jakarta. 

Belum diketahui pasti apakah pejabat Kemenag dimaksud Febry apakah Kepala Kemenag Jatim Haris Hasanuddin atau bukan. Hal yang pasti, menurut juru bicara Kemenag Jatim, Markus, hingga sore sekira pukul 17.00 WIB, pimpinannya belum kembali ke kantor sejak berangkat Jumat pagi.

Menag Sebut Sidang Isbat Ruang Dialog Umat Islam karena Menyangkut Banyak Pihak

Markus mengaku masih mencari tahu kepastian kabar berkembang soal pejabat Kemenag Jatim yang turut diringkus dalam OTT, termasuk soal keberadaan pimpinannya. "Nomor (telepon genggam Kepala Kemenag Jatim)-nya sudah tidak aktif dari siang," kata Markus dikonfirmasi VIVA.

Haris Hasanuddin baru dua minggu menjabat sebagai Kepala Kemenag Jatim, menggantikan pejabat sebelumnya, Syamsul Bahri. Markus mengatakan, Haris dilantik pada 5 Maret 2019. "Kami belum bisa memberikan keterangan apa-apa sebelum ada kepastian dari pihak terkait," kata Markus.

Presiden Jokowi: Selamat Idul Fitri 1445 H, Semoga Kita Bisa Saling Memaafkan
Kementerian Agama Luncurkan Program Bantuan Pendidikan Islam dan Pesantren

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag pada tahun anggaran 2024, memulai program pendidikan agama Islam dan bantuan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024