Keluarga WNI Korban Penembakan Minta Difasilitasi ke Selandia Baru

Ilustrasi petugas menyelamatkan para korban penembakan di Selandia Baru
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Keluarga Zulfirman Syah, warga Kota Padang, Sumatera Barat yang menjadi korban penembakan brutal di masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, meminta Pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi mereka untuk berangkat ke Selandia Baru guna melihat kondisi korban yang kini sedang dirawat intensif di rumah sakit setempat.

Sri Mulyani Bertemu Menkeu Selandia Baru, Ini yang Dibahas

Zulfirman Syah bersama dengan putranya yakni Omar Rois (2) menjadi korban dari aksi brutal itu. Saat ini Zulfirman masih belum sadarkan diri meski kondisinya mulai stabil pasca menjalani operasi pertama. Sementara Omar anaknya, sudah sadar dan hanya mengalami luka tembak di tangan dan kaki.

“Mohon bantuannya dari pemerintah untuk perwakilan keluarga bisa ke sana, melihat adik saya itu. Kalau bisa besok, dibantu penuh,” kata kakak korban, Hendra Yaspita, Jumat malam 15 Maret 2019.

Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

Lebih lanjut Hendra menjelaskan, keluarga juga akan melaporkan mengenai keinginan ini kepada gubernur Sumatera Barat. Dengan harapan, dapat difasilitasi keberangkatan menuju Selandia Baru.

“Kita mau lapor ke Pemerintah dulu, Gubernur, bagaimana caranya agar kita bisa mengunjungi saudara kita di sana,” ujarnya.

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

Hendra mengakui, meski sampai saat ini belum menjalin komunikasi dengan Pemerintah, namun dirinya sudah mendapatkan nomor kontak KBRI New Zealand. Dan nomor itu, akan segera dihubungi.

“Belum ada komunikasi dengan Pemerintah, tapi tadi kita sudah dapat nomor kontak KBRI New Zealand, tapi belum kita kontak. Cuma ada teman-teman pelajar di sana, kita sudah kontak, minta bantuan mereka melihat kondisinya, mendampingi (korban),” kata Hendra.

Selain itu, menurut pengakuan Hendra, meski keluarga besar sudah mengetahui insiden yang menimpa adik kandungnya itu, namun masalah ini belum dia sampaikan kepada orangtuanya.

“Orangtua belum tahu kabar ini, jadi mohon tidak ke rumah dulu, tidak menginformasikan dulu karena takut orangtua kita shock,” kata Hendra.

Sementara Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya meyampaikan, akan terus melakukan komunikasi dengan keluarga korban. Dengan apa yang menimpa korban, dia berharap yang terbaik.

"Adalah tugas kami untuk pastikan keselamatan seluruh warga negara. Percaya kepada kami, yang terbaik. Kami terus komunikasi dengan istri Zul, info terakhir sedang jalani operasi kedua dari banyak opersi yang akan dijalani," kata Tantowi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya