Korban Akibat Gempa di Lombok Timur Jadi Dua Orang

Gempa bumi bermagnitudo 5,8 pada skala richter mengguncang Lombok
Sumber :
  • VIVA/Satri Zulfikar

VIVA - Gempa bumi tektonik kembali mengguncang Lombok Timur. Gempa dengan kekuatan M 5,4 berpusat di darat pada 20 km arah utara Kota Selong Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km pada Minggu, 17 Maret 2019, pukul 14.07 WIB. Selang dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempa bumi susulan dengan M 5,1 dengan kedalaman 10 km.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan BMKG mencatat gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran turun (normal fault).

"Gempa dirasakan kuat selama 2-5 detik di Lombok Timur. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa bangunan ada yang roboh dan rusak," kata Sutopo melalui siaran persnya.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

Berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD Lombok Timur, lanjut Sutopo, dampak gempa telah menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 44 orang luka-luka, 32 unit rumah roboh dan 499 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan. Sutopo menyampaikan dua orang meninggal dunia adalah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa material longsoran akibat adanya gempa di kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Kabupaten Lombok Utara yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani.

"Satu korban meninggal sudah diidentifikasi atas nama Tommy (14 tahun) warga Malaysia, sedangkan yang satunya belum dapat diindentifikasi. Korban luka-luka sebanyak 44 orang di mana 36 orang warga Indonesia dan 8 orang WNA Malaysia," ujarnya.

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Imbas Gempa Taiwan

Sutopo mengatakan sebanyak 36 wisatawan (22 wisatawan dari Malaysia dan 14 wisatawan nusantara) telah berhasil dievakuasi dari kawasan Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara. Selain itu, sekitar 50 orang berhasil dievakuasi dari Pos 2 ke Pos 3 di Gunung Rinjani dalam kondisi aman.

"Mereka adalah tim survai jalur pendakian Gunung Rinjani yang berasal dari TNGR, BPBD NTB, Geopark, Porter, PVMBG," ujar Sutopo.

Sutopo menambahkan penanganan darurat masih dilakukan. BPBD berkoordinasi dengam berbagai pihak seperti TNI, Polri, BMKG, Basarnas, SKPD, Tagana, relawan dan lainnya. Tim Reaksi Cepat BPBD melakukan kaji cepat dan pendataan dampak gempa.

"BPBD NTB telah mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji, terpal, lauk pauk, matras, mie instan dan telor. Pendataan terus dilakukan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya