Saung Berkarya dan Miniatur Desa Mandiri Energi

Saung Berkarya, tempat pertanian terpadu ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Saung Berkarya yang berada di Hambalang, Kabupaten Bogor, menjadi salah satu tempat yang digagas Partai Berkaya sebagai solusi krisis energi dan pangan di desa-desa. Tempat pertanian terpadu ramah lingkungan dan berkelanjutan ini digagas oleh Hutomo Manda Putra alias Tommy Soeharto.

7 Negara dengan Populasi Pedesaan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 4

Dengan berbagai workshop pertanian, Saung Berkarya juga menjadi miniatur desa mandiri energi dengan pertanian terpadu. Membentang seluas tiga hektar, Saung Berkarya dirancang oleh dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) dan juga Universitas Pakuan, Sri Wahyuni.

Memiliki satu bangunan induk dan dua aula terbuka, setiap pekan tempat ini menerima kelompok besar petani dari berbagai wilayah di Indonesia. Tapi jangan berharap melihat lampu listrik di Saung Berkarya. Bila berada di tempat ini, kita hanya melihat lampu petromaks dengan bahan bakar biogas.

BPBD Assessment Pergerakan Tanah di Purwakarta

Juga tidak ada tabung gas, baik tiga atau 12 kilo untuk membuat kompor menyala. Semua bahan bakar di tempat ini menggunakan biogas. Bahkan pemanas air yang difungsikan di tempat ini.

“Semua menggunakan bahan bakar biogas. Bahkan, pemanas ruangan juga menggunakan biogas, termasuk lampu untuk menetaskan telur,” kata Sri Wahyuni, Senin, 18 Maret 2019.

Kinerja Seluruh Sektor Lapangan Usaha Kinclong Kuartal I-2024, BI Kasih Buktinya

Selain bangunan induk, di tempat ini  juga terdapat kandang ternak. Seperti sapi, domba, dan kandang ayam. Di sekitar bangunan juga ada kebun percontohan. Tanaman cabai, oyong Jepang, rumput gajah untuk pakan sapi, dan berbagai jenis sayuran, ada di tempat ini.

Disampaikan Sri Wahyuni, perempuan yang dijuluki Ratu Biogas, dalam aula, terdapat rak-rak hidroponik berisi berbagai jenis sayuran. Kotoran ternak di tempat ini ditampung dalam bak penampungan limbah yang energinya disalurkan ke tempat penampungan gas di bawah tanah dengan kubah berwana biru.

“Kubah biru ini berfungsi sebagai penampung gas,” kata Sri Wahyuni.

Menurut Mbak Sri, yang merupakan anak transmigran Pulau Buru, saat ini memang belum seluruh lahan Saung Berkarya terbangun. Tapi dalam waktu dekat, lahan di bagian bawah akan difungsikan sebagai kandang untuk menambah jumlah ternak di tempat ini. Akan ada embung berbentuk hati untuk melengkapi sarana agrowisata mini.

“Tempat ini adalah miniatur desa mandiri energi dan pertanian terpadu. Di sini tidak ada yang terbuang. Kotoran sapi, setelah diambil gasnya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman,” katanya.

Air kencing ternak, juga dimanfaatkan untuk pestisida alami. Semua tanaman di Saung Berkarya menggunakan air kencing sapi.

Sejak dibuka, Saung Berkarya selalu kedatangan kelompok-kelompok tani dari berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa waktu lalu, Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (Patri), datang untuk belajar dengan mengikuti workshop di sini.

Menurut Sri, meski didirikan Tommy Soeharto, yang merupakan ketua umum Partai Berkarya, tempat ini sangat terbuka untuk siapa saja.

“Tidak pernah kami bertanya kepada pengunjung. Dari mana dan simpatisan partai apa. Siapa saja bisa belajar dan kami siap membantu masyarakat desa agar mandiri energi dan pangan," katanya.

Menurut Sri Wahyuni, melihat antausias masyarakat di Saung Berkaya di Hambalang ini, Tommy berencana akan membangun workshop serupa di setiap kabupaten di Indonesia. Banyak dari mereka yang datang, berharap desa mereka memiliki tempat seperti Saung Berkarya dengan fasilitas seperti yang ada di Hambalang ini.

“Banyak orang yang bertanya seperti itu. Ini menunjukan workshop mandiri energi dan pertanian terpadu adalah kebutuhan masa depan,” kata Sri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya