Romahurmuziy Ditangkap, Fadli Zon Sebut Muara Kesalahan pada Jokowi

Presiden Jokowi dan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Sumber :
  • Dok. PPP

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut bahwa kasus suap yang menjerat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy muaranya adalah kesalahan Presiden Jokowi. 

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Menurut Fadli, dugaan suap jual beli jabatan yang disangkakan kepada Rommy, sapaan Romahurmuziy adalah persoalan kepemimpinan.

Jokowi dinilai gagal menuntaskan janjinya dalam hal mereformasi birokrasi dan membangun tata laksana pemerintahan yang baik atau good governance.

Klaim 40 Persen Pemilihnya Dukung Prabowo-Gibran, PPP Isyaratkan Siap Pindah Koalisi

"Hulunya (kasus Rommy) adalah kesalahan pemimpin yang tertinggi yaitu Presiden," kata Fadli saat menjadi pembicara di acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa 19 Maret 2019. 

Menurut Fadli, persoalan Rommy juga bisa ditarik pada pecahnya dua kubu di internal partai Kabah itu. Sejak dilantik menjadi Presiden, Jokowi ditudingnya menggoyang barisan Koalisi Merah Putih (KMP), kelompok fraksi di parlemen dengan jumlah mayoritas.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar yang kemudian menyatakan diri keluar dan bergabung dengan koalisi pemerintahan.

"Ketika itu partai koalisi merah putih itu boleh dibilang dipecah belah akhirnya korban pertama PPP terbelah sampai hari ini. Begitu juga Golkar hanya semata merebut kekuasaan di legislatif," ujarnya. 

Fadli mengatakan, suap promosi jabatan di Kementerian Agama adalah persoalan sistemik. Lebih jauh, Fadli pun menyinggung, kedekatan Jokowi dan Rommy dalam berbagai kesempatan. 

"Ada di mobil saudara Rommy begitu bahagia mem-posting, ada pak Jokowi melempar sesuatu ke masyarakat. Makan bersama di istana. Keakraban itu tidak bisa dilupakan," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya