Logo ABC

Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso

Martince Baleona membantu upaya pemulihan pasca konflik di Poso melalui sekolah perempuan Mosintuwu.
Martince Baleona membantu upaya pemulihan pasca konflik di Poso melalui sekolah perempuan Mosintuwu.
Sumber :
  • abc

Ketika konflik Poso meletus, Martince Baleona melarikan diri ke hutan bersama dua anaknya. Tapi suatu hari, segerombolan orang bersenjata mencegat mereka.

Mereka menanyakan apa agama Martince. Pertanyaan yang membuatnya menggigil. Jika salah menjawab, bisa mengorbankan nyawanya.

"Saat itu, satu-satunya harapanku yaitu agar anak-anakku selamat," ujar Martince (48) kepada ABC.

"Jika saya menjawab saya Kristen, mungkin saya dibunuh. Jika saya mengaku Muslim, mungkin saya juga akan dibunuh. Jadi, kami diam saja," katanya.

Peristiwa itu dialami Martince tahun 2000, dua tahun setelah pecah konflik agama di Poso.

Warga Kristen, Muslim, dan Hindu yang hidup damai puluhan tahun saling membunuh satu sama lain.

Ada pembantaian di asrama sekolah Islam yang menewaskan 165 orang. Seluruh desa terbakar.

Seperti warga lainnya, Martince turut melarikan diri ke hutan, untuk menghindar dari tindakan balasan.