BPBD Minta Purworejo Tetapkan Tanggap Darurat Banjir

Ilustrasi banjir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA – Pemerintah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, diminta untuk menetapkan darurat bencana, usai musibah banjir yang menerjang wilayahnya beberapa hari terakhir. Setidaknya banjir di empat kecamatan telah membuat ribuan warga mengungsi.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sudaryanto, penetapan status darurat bencana menjadi penting meski banjir di Purworejo telah berangsur surut. Jumlah pengungsi akibat banjir pun terus berkurang.

"Kita imbau sebaiknya Pak Bupati Purworejo mengeluarkan surat penetapan darurat bencana. Mengingat luasan bencana (banjir) yang lebar," kata Sudaryanto, Rabu, 20 Maret 2019. 

Sempat Terendam Banjir, Polri Sebut Jalan Demak-Kudus Bisa Dilalui Pemudik

Namun demikian, dampak akibat banjir yang terjadi pada Minggu lalu itu cukup besar. Selain kerusakan infrastruktur, ribuan hektare sawah juga tergenang dan terancam puso.

Terkait kebutuhan pengungsi, pihaknya mengklaim telah menyediakan dua tempat pengungsian di kantor kecamatan dan markas BPBD Purworejo.

Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Bandung Barat Bertambah Jadi 4 Orang

Tanggap darurat bencana itu, menurut dia, juga penting mengingat cuaca ekstrem yang masih sering terjadi. Karena itu, pihaknya telah meminta kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang sangat ekstrem belakangan ini. 

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, untuk melakukan pengerukan sedimentasi pada sungai-sungai di Purworejo. "Bendungan Purworejo harus diperbaiki lagi supaya air daratan bisa mengalir ke sungai," katanya.

Sementara itu, Stasiun Klimatologi Kelas I, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Semarang mengimbau agar masyarakat Jawa Tengah mewaspadai dampak cuaca ekstrem. BMKG memperkirakan, wilayah Jawa Tengah masih diguyur hujan dengan intensitas ringan sampai lebat hingga 22 Maret 2019 mendatang.

"Curah hujan di Jawa Tengah terutama kawasan jalur selatan masih diguyur hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat. Kewaspadaan harus dilakukan masyarakat untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi mulai banjir, longsor maupun angin kencang," ujar Kasi Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya