Media Ungkap Isi CVR, KNKT: Berita Itu Tak Sama dengan Data KNKT

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT membantah berita yang dimuat oleh sejumlah media nasional dan internasional yang menyebutkan isi dari Cockpit Voice Record atau CVR. Pada media itu ditulis, pilot sempat panik saat pesawat akan jatuh dan mengucapkan Kalimat Takbir, hal itu dibantah oleh KNKT.

Mau Coba Sensasi Jadi Pilot Sekaligus Menerbangkan Pesawat? Yuk, Jajal di Sini!

Apa yang dimuat oleh sejumlah media itu tidak benar, termasuk adanya rekaman penerbangan JT043, yang merupakan nomor penerbangan pesawat Boeing 737 Max 8 PK LQP dari Bali ke Jakarta, sebelum kecelakaan. Menurut KNKT, rekaman tersebut sudah terhapus dan telah terganti.

"KNKT menyampaikan bahwa hasil download CVR merekam sejak persiapan penerbangan JT610 sampai dengan akhir penerbangan. Penerbangan JT043 sudah terhapus (overwritten), sehingga sudah tidak ada di CVR," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di Kantor KNKT Jakarta Pusat, Kamis 21 Maret 2019

Jendela Kokpit Retak, Pesawat Domestik Harus Putar Balik

Soerjanto mengatakan, apa yang ditulis oleh sejumlah media itu berbeda dengan apa yang dimiliki oleh KNKT. Meski menyebutkan kepanikan memang ada, tetapi KNKT mengaku tidak pernah secara detail menyebut kata per kata termasuk pilot yang mengucap kalimat takbir.

"KNKT juga menyampaikan bahwa isi rekaman CVR, tidak sama dengan apa yang beredar di media, sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR," ujarnya

Alamak! Boeing Diguncang Skandal Baut Kemudi Pesawat 737 MAX Lepas

Meski membantah pemberitaan media mengenai detik-detik saat terjatuhnya PK LQ,P dengan nomor penerbangan JT610, namun KNKT membenarkan adanya pilot ketiga yang menumpang di pesawat PK LQP dengan nomor penerbangan JT043 Bali Jakarta, yang merupakan rute sebelum pesawat tersebut jatuh. Pilot tersebut, merupakan pilot yang selesai bertugas dan akan kembali ke Jakarta.

"Benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu. Pilot ini adalah pilot yang telah selesai menjalankan tugas terbang dan akan kembali ke Jakarta. Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot B737-8 (MAX). Pilot yang bersangkutan sudah di-interview oleh KNKT, Sesuai UU no 1 tahun 2009 pasal 359," ujarnya

Namun, hasil pemeriksaan pilot tersebut, tidak dipublikasikan oleh KNKT, karena ada aturan yang melarang mempublikasikan hasil wawancara untuk keperluan investigasi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya