Ulama Aceh Usul Sekolah Syariat Islam dan Perawat Tak Layani Nonmuhrim

Guru mengawasi murid mengerjakan soal pelajaran agama saat berlangsung proses mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa

VIVA – Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Kabupaten Pidie, Aceh, menyurati bupati setempat untuk menyampaikan masukan tentang pelayanan keperawatan di rumah sakit dan pendidikan yang berbasis pesantren.

MUI: Salat Id yang Dilakukan Jemaah Aolia Tak Sesuai Syariat Islam

MPU beralasan, usulan itu untuk memperbaiki moral anak-anak yang dinilai sudah banyak yang melenceng. Maka, perlu aturan khusus yang menangani persoalan itu.

Dalam surat itu pada poin empat, disebutkan bahwa perlu sistem pendidikan di sekolah untuk bidang muatan lokal, agar dapat menerapkan sistem pendidikan berbasis pesantren dan memisahkan laki-laki dan perempuan.

Ayah Tiri Bisa Jadi Wali Nikah? Ini Penjelasan Hukum Islam dan Syarat Sahnya

“Ya, karena melihat moral anak-anak sekarang sudah tidak baik lagi, maka kita juga mencoba menyarankan sekolah yang berbasis syariat Islam,” kata Wakil Ketua I MPU Pidie, Teungku H Ilyas Abdullah, saat dikonfirmasi, Jumat 22 Maret 2019.

MPU Pidie juga mengusulkan, petugas rawat antara laki-laki dan perempuan. Menurut Teungku Ilyas, selain untuk mewujudkan kota Islami, usulan itu juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masyarakat.

Pemkab Aceh Besar Larang Warga Rayakan Valentine Day 14 Februari

“Kami baru mengirimkan dalam bentuk surat, supaya pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan dan juga sebaliknya,” ujarnya.

Hal itu hanya masukan, yang diberikan kepada bupati. Mengenai jumlah perawat pria dan wanita yang tidak merata, Teungku Ilyas menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah.

“Sekarang, kita lihat perawat banyak perempuan dan laki-laki. Persoalan dokter, itu lain. Kita belum sampai ke situ, coba dipisahkan. Misalnya, yang ada dokter saraf perempuan, bagaimana tidak melayani pasien laki-laki,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya