Hendi Perangi Narkoba Lewat Program Kampung Bersinar

Hendrar Prihadi meluncurkan gerakan pencegahan peredaran narkoba.
Sumber :

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meluncurkan sebuah gerakan pencegahan peredaran narkoba melalui program Kampung Bersinar, yang merupakan akronim dari Bersih Narkoba di Kota Semarang, pada Jumat (22/3).

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Bersama Badan Narkotika Nasional Provinisi (BNNP) Jawa Tengah dan para pemangku kepentingan di Pemerintah Kota Semarang, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menegaskan komitmennya untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di Kota Semarang.

Di Kota Semarang sendiri, tercatat adanya peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba, dari yang semula 198 kasus pada tahun 2017, kemudian meningkat menjadi 287 kasus di tahun 2018.

Hari Pertama Kerja, Hendi Temui Menko Luhut Bahas RUU Pengadaan

Sedangkan pada tahun 2019 tercatat telah ada sebanyak 60 kasus yang terbongkar oleh Polrestabes Semarang hingga bulan Februari. Secara luas, juga digambarkan jika terdapat 6 juta pengguna narkoba di Indonesia dengan dampak 50 orang meninggal setiap harinya.

Menurut Hendi, tingginya permintaan narkoba menjadikan semakin tingginya kasus peredaran narkoba itu sendiri.

Jalankan Perintah Jokowi, Hendi Buka Layanan Terpadu P3DN di Semarang

“Orang memakai narkoba pasti ketagihan sehingga barang semahal apa pun akan dibeli. Ketika demand meningkat, meski harga melambung, orang pasti membeli karena kondisinya ketagihan. Itu dia yang membuat orang berniat menjual narkoba ke Indonesia karena pasti ada pembelinya,” terang Hendi.

Maka dari itu, dalam gerakan Kampung Bersinar (Bersih Narkoba) ini, camat, lurah, dan tokoh masyarakat diharapkan dapat menggerakkan kampung-kampung dengan memberikan sosialisasi pencegahan dan peredaran narkoba, mendeteksi dini sesuai perubahan perilaku, pemberdayaan masyarakat, serta pemetaan titik-titik penyalahgunaan narkoba.

Keterlibatan seluruh elemen masyarakat, seperti BNNP, Kepolisian, Forkominda, camat, lurah ini sangat penting. Terutama keluarga karena lingkungan terdekat sangat penting pengaruhnya terhadap proses kehidupan anak.

“Perhatikan tetangga, saudara, atau anak kita apakah terdapat gejala seperti pola tidur berubah, selera makan berkurang, prestasi di sekolah menurun, dan banyak menghindari aktivitas sosial dengan keluarga dan teman. Jika ada di antara warga yang menemukan, segera berkoordinasi dengan BNNP Jateng untuk kemudian dilakukan supervisi khusus berupa assessment dan rehabilitasi,” jelasnya.

Hendi mengatakan bahwa sejumlah kelurahan secara mandiri telah berinisiatif melakukan sosialisasi bahaya narkoba, di antaranya 19 kelurahan yang tersebar pada 4 kecamatan di Kota Semarang. 

Adapun Gerakan Kampung Bersinar (Bersih Narkoba) yang telah diluncurkan tersebut  akan menjadi pilot project bagi kelurahan-kelurahan lain di Kota Semarang, dengan cara mandiri berinisiatif melakukan sosialisasi bahaya narkoba.

Hendi pun berterima kasih kepada BNNP Jateng yang telah memberikan kepercayaan kepada Kota Semarang untuk menjadi pelopor dalam pencegahan peredaran narkoba. Adanya gerakan ini menunjukkan bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat digunakan sebagai prioritas pembangunan ke depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya