Ma'ruf Amin Klarifikasi Rumor Jokowi Mau Bubarkan Kementerian Agama

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menghadiri Deklarasi Relawan Anak Republik di Gedung Convention Hall, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat, 22 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/NR Syai'an

VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menghadiri Deklarasi Relawan Anak Republik di Gedung Convention Hall, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat, 22 Maret 2019.

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Ma'ruf mengajak masyarakat Kalimantan Timur ikut memerangi berita bohong alias hoax yang marak beredar di media sosial menjelang Pemilu 2019. Masyarakat, katanya, harus berpikir cerdas dan tidak mudah terhasut isu yang menyesatkan, terutama tentang Presiden Joko Widodo.

Pertama-tama, Ma’ruf mengklarifikasi kabar yang menyebutkan bahwa Jokowi tak berbuat banyak selama memerintah dalam empat tahun terakhir. Dia menganggap orang yang menyebarkan rumor itu atau mereka yang mempercayainya berarti selama ini tidur, sehingga tak tahu perubahan pesat pembangunan.

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Ma’ruf juga meluruskan rumor bahwa Jokowi akan membubarkan Kementerian Agama dan melarang azan jika kembali menjadi presiden untuk periode kedua.

"Itu semuanya fitnah, karena saat ini Jokowi sudah Presiden, dan kejadian itu tidak terjadi. Kalau mau, kan, kenapa tidak sekarang saja," kata Ma'ruf, berargumentasi.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Ada juga rumor yang menyebutkan bahwa Jokowi anti-ulama. Ma’ruf mengingatkan, pada dasarnya keputusan Jokowi memilihnya sebagai calon wakil presiden sudah cukup untuk membuktikan rumor itu tidak benar.

Mantan Rais Aam NU itu menjamin Jokowi tak pernah menganggap ulama dengan perumpamaan daun salam. Maksudnya, daun salam biasanya hanya digunakan seperti penyedap masakan, yang ketika masakan telah siap, daun salam itu disingkirkan.

"Ulama seperti daun salam, itu dulu. Tetapi beliau (Jokowi) tidak membuang ulama, justru menggandengnya. Kok ente nggak paham-paham. Jadi, kapan pahamnya?" tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya