Polisi Diduga Turun ke Daerah Mendata Dukungan Capres

Apel anggota Kepolisian RI
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Kepolisian Resor dan Sektor di banyak daerah di Indonesia, disebut melakukan pemetaan dukungan masyarakat  terhadap setiap kandidat di Pilpres 2019.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Hal itu disampaikan oleh Direktur Kantor Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar, Selasa, 26 Maret 2019. Haris mengaku memiliki bukti pemetaan dukungan yang dilakukan polisi, berupa dokumen dalam format Microsoft Excel.

"Di beberapa tempat itu ada polisi melakukan pemetaan, misalnya di tingkatan desa, siapa (masyarakat) lawan siapa. Jadi mereka punya data konkret, jumlah orang yang mendukung (paslon) 01, 02 itu berapa," ujar Haris saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh VIVA pada Selasa, 26 Maret 2019.

Ternyata Syarat Usia Minimal Punya SIM Tidak Semuanya 17 Tahun, Cek Aturannya

Menurut Haris, berkas Excel yang ia miliki berupa 'template' atau format input data yang sama, yang bisa digunakan untuk melakukan banyak pendataan. Hal itu mengindikasikan bahwa pemetaan dukungan masyarakat terhadap masing-masing paslon terjadi di banyak daerah.

"Saya tidak bisa bilang kalau itu terjadi di seluruh Indonesia. Tapi itu terjadi di level polres, polsek. Mereka yang melakukan pendataan itu," ujar Haris.

Pembunuh Wanita Hamil Ditangkap, Kabur ke Lampung

Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) ini tidak mau mengungkap asal dari berkas yang ia miliki. "Sementara saya belum bisa ungkapkan, tapi data saya autentik, valid," ujar Haris.

Haris menegaskan, dalam waktu dekat, Kontras akan menjadi pihak yang memublikasikan data itu kepada publik. "Karena itu patut dipertanyakan, tujuannya apa polisi melakukan itu?" ujar Haris. (ase)

Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024