Ada Debat Capres, Jawa Tengah Tetap Laksanakan Earth Hour

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad Yasir (Makassar)

VIVA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memastikan tetap melaksanakan kegiatan Earth Hour atau satu jam mematikan listrik pada Sabtu, 30 Maret 2019. Meskipun pelaksanaan kampanye global yang digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF) itu bersamaan dengan debat calon presiden.

Peringatan Earth Hour 2024, Kembali Padamkan Lampu Selama 90 Menit

Ganjar mengaku telah mengimbau kepada masyarakat untuk mematikan lampu selama satu jam. Bahkan untuk keperluan itu, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kepada semua kabupaten dan kota. Bagi masyarakat yang ingin tetap menonton debat capres, dipersilakan memilih sendiri waktu pemadaman listriknya.

"Saya sudah sampaikan. Saya juga sudah mengirimkan surat edaran untuk satu jam mematikan lampu untuk mendukung kampanye tersebut. Nah karena ada acara itu (debat capres), tentu kita akan sesuaikan saja dari sisi waktunya," kata Ganjar di Semarang, Jumat, 29 Maret 2019.

Workshop Baju Bekas dan Santunan Anak Yatim Meriahkan Momen Earth Hour 2023

Menurut kesepakatan, pelaksanaan Earth Hour di Indonesia dilaksanakan serentak pada Sabtu, 30 Maret 2019. Dalam acara itu, biasanya sejumlah wilayah mematikan lampu selama satu jam penuh yakni mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.

Pelaksanaan Earth Hour tahun ini menjadi pembicaraan banyak pihak. Pelaksanaan Earth Hour yang waktunya bersamaan dengan debat capres membuat sejumlah daerah tidak mewajibkan masyarakatnya mematikan listrik selama satu jam. Meski begitu, Jawa Tengah akan tetap melaksanakan kampanye itu dengan menyiasati waktunya, agar tak menghalangi masyarakat yang ingin menyaksikan debat capres. 

Sejumlah Jalan di Jakarta Akan Gelap Selama Satu Jam Malam Ini

"Intinya kami tetap melaksanakan, dan mencoba satu jam menghemat energi bareng-bareng," katanya.

Menurut Ganjar, pelaksanaan Earth Hour penting, namun debat Capres juga sangat penting. Untuk itu, keduanya harus bisa diakomodasi dengan bijak.

"Ya ndak papa, kan semua penting. Tapi kita punya kebutuhan kepentingan nasional kok. Ini (debat) penting karena publik harus tahu. Masa debat presiden tidak ada yang menonton," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya