Logo timesindonesia

Wow, Kakek Penjual Bapao Jadi Inspirasi

Silaturahmi jajaran Polresta Probolinggo ke kediaman Kakek Suparman penjual bapao. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Silaturahmi jajaran Polresta Probolinggo ke kediaman Kakek Suparman penjual bapao. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Usia bukan batasan seseorang untuk terus bekerja dan berjuang. Seperti yang dilakukan kakek Suparman, yang berusia hampir 100 tahun dan masih berjualan bapao keliling.

Kisah ini kemudian menginspirasi Polresta Probolinggo untuk terus memperbaiki kinerja, semangat melayani dan mengayomi masyarakat.

Kediaman Suparman, 80 tahun dan Satriya, 63 tahun, di jalan Pattimura, Mayangan, Kota Probolinggo, sangat sederhana. Di rumah sederhana inilah, Satriya dan Suparman membuat bapao. Lalu selanjutnya, dijual keliling oleh Suparman.

Di usianya yang mendekati 100 tahun, Suparman masih giat bekerja dan tak kenal lelah. Baginya, selama masih bisa makan dan membutuhkan makan, tidak ada alasan untuk tidak bekerja.

Rute jualan bapao Suparman pun lumayan jauh, untuk orang seusianya. Sekitar 3 kilometer dari kediamannya. Saat berjualan, Suparman tidak menggunakan gerobak bermesin atau dengan sepeda kayuh. Melainkan sebuah gerobak dorong.

Sehari-hari, Suparman bisa berjualan sebanyak 120 bapao. Hasil penjualannya berkisar antara Rp 300 ribu. Setelah dipotong modal, hasil penjualan itu kemudian digunakan untuk makan sehari-hari.

“Sudah kami peringatkan untuk berhenti, apalagi anaknya sudah bekerja semua. Tapi bapak tidak mau dan tetap berjualan,” tutur Satriya, Kamis (4/4/2019).