Tentang Penolakan Warga Nonmuslim, AHY: Indonesia Negara Majemuk

Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkomentar tentang ditolaknya pelukis Slamet Jumiarto yang ingin mengontrak sebuah rumah di Padukuhan Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. 

Jovi Adhiguna Minta Maaf Usai Pamer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi di Bakso Afung yang Halal

Slamet ditolak oleh pengurus Padukuhan karena ada aturan yang mengatakan pendatang yang diizinkan bermukim di wilayah itu haruslah beragama Islam dan keberatan jika nonmuslim tinggal di sana.

AHY mengatakan, jika di Indonesia, semua warga memiliki hak dan kewajiban yang sama. Selain itu AHY juga menyebut jika Indonesia adalah milik bersama dan jangan sampai ada yang dirugikan secara konstitusional karena perbedaan identitas.

Viral Majalah Lawas Pemberitaan Al Zaytun, Rupanya Menerima Peserta Didik Nonmuslim

"Tidak boleh ada satupun yang dirugikan secara konstitusional. Termasuk hanya karena perbedaan agama, suku, ras, dan etnis. Sekali lagi kita harus kedepankan kehidupan yang toleran, harmonis, bersatu dalam perbedaan," ujar AHY di Grha Sarina Vidi, Jalan Magelang, Kabupaten Sleman, Kamis 4 April 2019.

Putra sulung SBY ini mengungkapkan, jika Indonesia adalah negara yang majemuk sehingga jangan sampai terjadi pertentangan hanya karena masalah perbedaan identitas. AHY pun meminta dengan kondisi yang majemuk, masyarakat bisa hidup dengan penuh toleransi.

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

Suami Annisa Pohan ini meminta agar negara bisa hadir untuk memberikan jaminan keamanan untuk masyarakat. Sehingga dengan adanya peran negara ini masyarakat tak terusik karena berbeda identitas.

"Saya menyerukan kepada semuanya mari sama-sama kita hidup bertenggang rasa, bertoleransi, sama-sama menghargai perbedaan, saling menghormati satu sama lain. Negara harus hadir menjamin seluruh warga negara hidup aman, nyaman, tenang di pekarangannya sendiri. Jangan sampai warga negara kita ada yang terusik karena perbedaan identitas," ujar AHY.

Terkait perbedaan identitas ini, AHY meminta pada para politisi untuk tak memainkan isu perbedaan identitas di masyarakat.  "Para politisi juga harus menjadi contoh. Jangan mudah sekali menggunakan isu perbedaan identitas untuk mendapatkan keuntungan politik," kata AHY. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya