Ketum Golkar: Jokowi Punya Kebijakan Prioritas di Industri Alutsista

Ketum Golkar Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Dok. Golkar

VIVA – Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menilai Joko Widodo sebagai capres petahana punya keunggulan di sektor pertahanan. Ia menekankan, selama 4,5 tahun berjalan, pemerintahan era Jokowi dicap memiliki kebijakan yang tepat dalam industri pertahanan.

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

"Dalam industri pertahanan Jokowi mempunyai kebijakan yang tepat dan strategis. Yaitu prioritas utama di industri alutsista dan teknologi pertahanan," kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 8 April 2019.

Meski porsi anggaran pertahanan masih kecil, era Jokowi sudah ada penguatan. Salah satunya seperti penguatan di pos perbatasan seperti Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur. Upaya ini sebagai respons karena RI sebagai negara kepulauan yang luas.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Di era Jokowi deretan keberadaan alutsista seperti Tank Leopard, Rudal Arhanud hingga KRI Bima Suci dihadirkan. Peringkat RI pun masih stabil sebagai negara dengan salah satu kekuatan jumlah militer terbesar di Asia. Untuk kekuatan militer di dunia, RI masih berada di posisi 15.

Kemudian, Airlangga menekankan Jokowi di periode pertama juga sudah teruji dalam membangun industri. Hal ini merujuk pertumbuhan ekonomi RI yang mampu mencapai 5,2 persen. Angka ini merupakan di atas rata-rata perolehan pertumbuhan di Asia Tenggara atau ASEAN sebesar 5,1 persen.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Menurut dia, dengan kelebihan tersebut Jokowi pantas lanjut dua periode memimpin RI. Ia menyebut bila eks gubernur DKI itu sudah mempersiapkan pembangunan sumber daya manusia atau SDM di periode kedua. Pembangunan SDM ini sebagai kelanjutan dari sektor infrastruktur di periode pertama.

"Jokowi mengatakan, persiapan pembangunan sumber daya manusia (SDM) saat ini akan menyiapkan bangsa Indonesia menuju revolusi industri," tutur Airlangga.

Bagi dia, dengan negara terbesar di ASEAN, ekonomi RI diibaratkan sepertiga dari ekonomi ASEAN. Selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi, pertumbuhan industri cukup positif.

"RI negara terbesar di ASEAN, yang ekonominya masuk dalam US$1 triliun atau sepertiga dari ekonomi ASEAN selama empat tahun Pemerintahan Jokowi," sebut menteri perindustrian itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya