Menag Ajak Ulama Sufi Dunia Warnai Dakwah di Media Sosial

Menag Lukman Hakim Saifuddin di acara World Sufi Forum
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menutup World Sufi Forum atau Konferensi Ulama Sufi Internasional yang berlangsung di Pekalongan, hari ini, Rabu, 10 April 2019. Dia dalam kesempatan itu mengajak ulama sufi untuk ikut mewarnai dakwah di media sosial. 

Sosok Habin Hasan di Mata Anies Baswedan: Pendakwah yang Dekat dengan Anak Muda

"Hari ini, saya mengajak kepada kita semua untuk dapat terus membumikan dakwah Islam dengan pendekatan sufistik yang cerdas dan cermat. Mari kita isi media sosial kita dengan hal-hal yang positif dan penuh hikmah," kata menag dalam keterangan pers.

Konferensi Ulama Sufi Internasional atau Multaqa Sufi Al-Alamy ini berlangsung sejak 8 April 2019. Multaqa diprakarsai oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN). Konferensi ini diikuti 87 ulama sufi dari 36 negara dan dihadiri sekira 3.500 peserta dari kalangan ulama ahli tarekat Indonesia.

Dakwah Persatuan: Kemenag Gandeng BKM Sebarkan Pesan Damai di Mimbar Jumat dan Tarawih

"Mari kita isi dunia dakwah kita dengan ngaji rasa. Mari kita banjiri dunia dakwah kita di media sosial dengan uswah hasanah, tidak sekadar mau’izhah hasanah. Mari kita menjadi bumi yang menopang semua orang, menjadi mendung yang menaungi semua insan dan air hujan yang menyuburkan alam," ujarnya. 

Menteri yang juga alumni Pesantren Darussalam Gontor ini lalu mengutip salah satu pesan Imam Junaid al-Baghdadi: "Kaum sufi itu seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa, juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada, seperti air hujan, yang mengaliri segala sesuatu.”

Viral Dakwah Oki Setiana Dewi Soal Nasihat Pernikahan, Warganet: Urusin Adiknya Dulu

Lukman menilai, para sufi lekat dengan kreativitas dalam dakwah. Bahkan, kreativitas itu menjadi sesuatu yang distingtif. Mereka misalnya menggunakan Halaqah Dzikir (majlis zikir), khalwat-khalwat Alquran, dan zawiyah sufiyah yang dikembangkan sesuai kondisi zamannya.

Kreativitas yang sama diperlukan dalam merespons tantangan dakwah era milenial dengan segala perangkat digital dan media sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serius dari kaum sufi untuk menggarap aksi dakwah yang dapat mengangkat harkat dan martabat umat Islam, terutama di media sosial. 

"Generasi digital juga harus memahami dan mengingat pengalaman sejarah bahwa Islam masuk ke negeri ini dengan cara damai, antara lain melalui tangan para sufi," ujarnya. 

Menurut dia, generasi milenial harus tahu bahwa para ulama sufi menyebarkan Islam dengan akhlak yang mulia sehingga dakwah Islam menjadi lebih efektif dan damai. 

Dengan demikian, ia pun mengucapkan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Konferensi Ulama Sufi Internasional tersebut. Menag juga mengajak semua pihak untuk meneruskan dakwah damai baginda Rasulullah SAW sehingga keramahan dan kedamaian Islam tersebar di NKRI dan segenap penjuru bumi.

"Mari kita jadikan situasi umat kekinian yang sedang gundah gelisah ini sebagai momentum untuk merevitalisasi kembali gerakan tarekat dan tasawuf," ujarnya. 

Ia kemudian mengajak para ulama untuk berdoa dan semoga di tahun politik ini, bangsa Indonesia dijaga dan diselamatkan dari perpecahan, terus menjaga perdamaian, serta merawat semangat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur

"Semoga program kerja dan rekomendasi 4 komisi, yakni Komisi Ulama Luar Negeri, Tasawuf, Ekonomi dan Fikih yang dihasilkan konferensi internasional ini dapat dilaksanakan dengan baik," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya