- www.freevector.com
VIVA – Sesosok mayat perempuan ditemukan tewas bersimbah darah di kamar 209 Hotel Benhil, Jalan Toddopuli, Makassar, Kamis kemarin, 11 April 2019, sekitar pukul 16.00 Wita. Korban yang identitasnya belum diketahui ini, pertama kali ditemukan petugas kebersihan kamar hotel, yang hendak membersihkan kamar yang berada di lantai 2 itu.
Kapolsek Panakukang Kompol Ananda Harahap saat dikonfirmasi menyebutkan, di tubuh korban terdapat 27 bekas tikaman di beberapa bagian. Mayoritas bekas tikaman berada di punggung dan leher korban.
Selain barang bukti jasad korban yang penuh luka, tim forensik Dokpol Polda Sulsel dan tim Inafis Polrestabes Makassar yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), juga menyita beberapa barang bukti. Seperti, alat kontrasepsi bekas pakai, pakaian korban, dan jam tangan korban.
Setelah tim forensik melakukan olah TKP, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk penyelidikan lebih lanjut. Ananda mengatakan, anggotanya masih menyelidiki identitas korban.
Korban diketahui saat melakukan check in di resepsionis hotel diduga menggunakan nama palsu, yakni Dita. Pihak hotel sendiri tidak menyimpan foto kopi KTP korban, saat korban memesan kamar hotel dengan paket short time selama 4 jam.
“Identitas korban masih samar. Kami mengimbau pada masyarakat yang mengetahui identitas korban atau pihak keluarga korban segera menghubungi kami,” ujar Ananda, Jumat, 12 April 2019.
Pihak kepolisian saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa saksi di sekitar lokasi kejadian. Anggota Polsek Panakukang juga memeriksa rekaman CCTV hotel. Polisi pun mencurigai pria yang menggunakan jaket berwarna abu-abu dan menggunakan helm berwarna putih saat berada di parkiran hotel.
“Identitas pelaku belum diketahui, masih diselidiki dan akan segera diungkap,” tuturnya.
Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan
Polisi mengungkap bahwa motif pembunuhan di Desa Setren, Slogohimo, Wonogiri karena sakit hati dalam hal asmara. Pelaku tidak mengizinkan korban balikan dengan mantan.
