Organisasi Habib se-Indonesia Serukan KPU Jaga Keadilan dan Kejujuran

Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman (kanan) bersama Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (kiri) dan Komisioner KPU Hasyim Asyari (tengah) berbincang disela-sela konferensi pers penetapan dan pengamanan calon presiden- wakil presiden 2019 di Jakart
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Organisasi Islam yang menjadi wadah resmi habaib se-Indonesia, Rabithah Alawiyah mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemilu yang baru saja usai. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen Bin Smith menegaskan, bahwa organisasinya tidak terkait dengan urusan politik praktis. Namun sebagai bagian dari anak bangsa yang cinta negara, Rabithah selalu peduli dengan kepentingan politik kebangsaan. 

"Apa pun hasilnya, kita tetap harus berpegang pada semangat ukhuwah. Pemilu penting, tetapi yang lebih penting adalah persatuan kita sebagai satu bangsa," ujar Habib Zen lewat keterangan tertulis, Sabtu, 20 April 2019.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Terlepas dari apapun hasil yang nanti diputuskan, Rabithah berharap KPU tetap menjaga keadilan dan kejujurannya dalam penyelesaian perhitungan suara. Juga seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan di atas segala perbedaan pandangan. 

"Jangan lupa bahwa kemenangan yang didapat dengan kejujuran akan sangat berarti bagi kita semua," ujarnya.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Habib Zen menilai, pemilu atau segala hajatan demokrasi adalah salah satu cara untuk membentuk pemerintahan yang adil dan benar-benar mewakili rakyat, serta memperkokoh persatuan bangsa. 

Karena tujuannya mulia, maka semua pihak yang terlibat mesti menjalankan peran secara mulia pula. Mulai dari penyelenggara, pengawas, peserta pemilu, hingga pendukung diminta mengedepankan kejujuran dan keadilan demi pemilu yang bermartabat. 

"Cara-cara yang bermartabat ini mesti menjadi semangat seluruh pihak yang terlibat dalam pemilu. Dengan cara yang jujur dan adil. Jika pelaksanaannya demikian, tentu apapun hasilnya akan bisa diterima seluruh pihak dengan penuh kedewasaan," kata Habib Zen. 

Terkait pro dan kontra terkait pemilu yang kini tercipta, Ketua Umum Rabithah meminta seluruh pihak menahan diri, sampai hasil akhir keluar. Menurutnya, sekarang yang terpenting adalah tetap berpikir jernih dan tenang. 

Habib Zen mengajak umat untuk tidak terlebih dahulu menarik kesimpulan sebelum segala tahapan di KPU berakhir. 

Habib Zen lantas mengajak umat untuk berdoa agar pemilu dapat memberikan manfaat terbaik untuk bangsa Indonesia. "Ingat bahwa kita telah mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk hajatan ini," ucapnya.

Menurut Habib Zen, doa adalah salah satu cara terbaik untuk mengekspresikan rasa cinta kepada, agama, negara dan bangsa. "Jangan lupa, setiap selesai solat kita mendoakan yang terbaik bagi keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Habib Zen. 

Habib Zen meminta kepada pihak yang kelak diputuskan KPU sebagai pemenang agar bisa merangkul yang kalah. Jangan justru yang menang mencerca yang kalah. Karena saat ini yang dibutuhkan adalah islah atau rekonsiliasi nasional. Bukan lagi masanya untuk berpikir tentang 01 atau 02, tetapi bagaimana berpikir untuk kemajuan Indonesia.

"Siapapun nanti yang ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang harus menunjukkan sikap kenegarawanan dengan merangkul semua pihak yang yang sekubu maupun berlawanan kubu dengannya," ujar Habib Zen.

Pun halnya pada pihak yang kalah agar bisa legawa. Sebab menang sejatinya bukan ditentukan hitungan suara, melainkan siapa yang bisa berbuat yang terbaik bagi bangsa. "Marilah kita saling bahu membahu demi kebaikan bangsa, negara, dan agama," kata Habib Zen. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya