Mudik 2019, Kemenhub Prediksi Penumpang Angkutan Umum Naik 4,1 Persen

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Kementerian Perhubungan memperkirakan, total penumpang yang menggunakan angkutan umum pada saat mudik Lebaran 2019, akan mencapai 22,83 juta orang. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,14 persen, dibanding periode mudik tahun sebelumnya.

Mudik di Desa Penari

Jumlah kenaikan penumpang tertinggi, diperkirakan bakal terjadi untuk jenis angkutan bus. Kenaikan diperkirakan mencapai 3,88 persen, yakni dari 4,51 juta penumpang pada 2018, menjadi 4,68 juta penumpang pada 2019. 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, naiknya penumpang bus pada periode itu, karena infrastruktur jalan tol sudah terhubung di beberapa daerah, sehingga bisa menopang kecepatan arus bus saat mudik lebaran.

Perbaikan Tol Trans Sumatera Rampung, KSP: Mudik Lebaran jadi Nyaman

"Dengan adanya tol, tentu ada potensi besar apabila kita maksimalkan penggunaan bus. Artinya, dengan tol ini kapasitas mestinya naik, mereka lebih cepat, sehingga penggunaan bus ini digunakan secara lebih banyak," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Senin 22 April 2019.

Selain bus, alat transportasi yang diperkirakan bakal mengalami kenaikan tinggi adalah kapal laut. Penumpang kapal laut diperkirakan mencapai 1,08 juta penumpang atau meningkat 3,68 persen, dari catatan penumpang mudik lebaran 2018 sebanyak 1,04 juta penumpang.

Catat, Ini Jadwal Penjualan Tiket Kereta Api Periode Idul Fitri 2022

Sementara itu, untuk total penumpang kereta, meski banyak secara jumlah, namun peningkatannya hanya 3,14 persen. Penumpang kereta diperkirakan naik dari 6,24 juta penumpang pada 2018, menjadi 6,45 juta penumpang pada 2019.  Begitu juga untuk penumpang pesawat, peningkatan diperkirakan hanya mencapai 3,17 persen, dari yang sebanyak 5,60 juta menjadi 5,78 juta.

Adapun untuk penggunaan kendaraan pribadi, Kementerian Perhubungan mencatat, penggunaannya diperkirakan bakal sebanyak 10,61 juta atau naik 13,09 persen di banding tahun sebelumnya. 

Untuk mobil meningkat 17,59 persen menjadi 3,76 juta. Sementara itu, motor meningkat 10,78 persen menjadi 6,85 juta. "Bagaimana kita pindahkan angkutan individu menjadi angkutan masal, terutama angkutan motor. Kami minta, ini khusus ada campaign yang mengarahkan pemudik motor tidak menggunakan motor, tanpa harus kita katakan enggak boleh," ujar Budi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya