Mendikbud Ancam Sanksi Siswa dan Pengawas yang Bocorkan soal UN

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy tidak mau soal-soal ujian nasional untuk siswa/siswi tingkat SD, SMP, dan SMA bocor seperti kejadian beberapa waktu lalu. 

Stafsus Menag: Perpres 58/2023 Makin Perkuat Moderasi Beragama di Indonesia

Hal itu disampaikan Muhadjir, ketika meninjau pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di SD Negeri 07 Kramat Pela dan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Muhadjir menjelaskan, pihaknya sudah turun langsung mengawal proses pembuatan soal ujian, hingga proses distribusi soal-soal ujian, untuk tingkat SD, SMP, maupun SMA. 

Cak Imin Blak-blakan Anies Bersyukur Pernah Dipecat Jokowi: Nanti Akhirnya jadi Presiden

Ia meyakini, tidak ada soal ujian yang bocor seperti kejadian yang lalu-lalu. "Iya, saya tadi juga mengecek langsung ya, soal-soal USBN juga semuanya diterima dalam keadaan masih disegel oleh para siswa. Kemudian, pengawasnya juga sudah siap semua, pengawas terdiri dari antarsekolah atau sekolah lain. Insya Allah tidak ada itu (kebocoran soal ujian)," kata Muhadjir.

Muhadjir lantas mengisahkan, kasus bocornya soal UNBK untuk tingkat SMA beberapa waktu lalu. Ketika itu, bocornya soal UN melalui kamera handphone di jagad maya, menurut dia, terjadi karena keteledoran pengawas ujian yang membiarkan seorang siswa memfoto soal ujian dari layar komputer ketika hendak melaksanakan ujian. 

Jokowi: Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi Dibanding Profesi Lain

Menurut Muhadjir, siswa tersebut tidak mengetahui bahwa apa yang dilakukannya itu adalah perbuatan melanggar hukum.

Atas kasus itu, kata Muhadjir, pihaknya sudah berhasil mengidentifikasi siswa yang melakukan tindak indisipliner, karena memfoto dan meng-upload soal UN itu ke media sosialnya. Pengawas ujian di salah satu sekolah di Jawa Barat, yang diduga telah lalai dalam mengawas pun sudah diberikan sanksi. 

"Mudah itu, dalam waktu satu hari sudah bisa kita ketahui, di mana tempatnya, bahkan di ruang kelas berapa, siapa pelakunya, ada semua," ujarnya.

Dalam pelaksanaan USBN untuk siswa/siswi SD dan UNBK untuk siswa/siswa SMP kali ini, Muhadjir berharap, tidak ada lagi kasus serupa terjadi. Jika pihaknya mendapatkan kasus serupa, ia tidak segan-segan menindak tegas dengan memberikan sanksi kepada para pelaku yang membocorkan soal ujian.

"Untuk siswa yang melakukan pelanggaran nilainya kita nol-kan. Dan untuk pengawas, kita cabut haknya dan tidak boleh mengawas lagi," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya